Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap orang yang mengalami duka cita karena ditinggalkan oleh sanak saudara pasti menanggung kesedihan yang amat dalam. Apalagi kalau orang yang meninggalkan kita adalah orang terdekat. Keluarga kadang kala tak terpikir untuk menyelesaikan pelbagai urusan, baik urusan surat menyurat adminstrasi kependudukan, urusan mencari kuburan, penggali kubur, ambulan, kafan, dan banyak urusan yang lain.
Kini ada marketplace yang khusus menawarkan layanan kedukaan, namanya Solusiduka.com. Meski baru beroperasi 28 Oktober 2019, start up ini tercatat sebagai usaha rintisan jasa layanan kedukaan pertama di Indonesia bahkan dunia sehingga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Layanan di Solusiduka.com cukup komplit. Mulai dari karangan bunga, publikasi kedukaan, dokumentasi, dekorasi, katering, transportasi, dokter, seremonial, persemayaman, krematorium, rias jenazah, frezeer dan rumah abu. "Kami sebagai balancer harga perlengkapan kedukaan di marketplace ini," tutur William Liem Coln, Founder dan Chief Executive Officer CEO Solusiduka.com kepada KONTAN.
William mengklaim sudah punya 50 vendor kedukaan yang bergabung. Dan jumlah kunjungan per harinya selalu mengalami lonjakan. Pengguna yang terdaftar memang masih belum terlalu banyak yakni sekitar 20-an pengguna.
Solusiduka.com terus mengedukasi vendor untuk bisa tampil di ranah digital. Mulai dari memasukkan foto dan profil dari para vendor.
Selain dengan vendor kedukaan, Solusiduka juga menggandeng UMKM pemasok perlengkapan kedukaan. "Kami bisa layani semua agama karena intinya membantu saudara yang berduka. Urusan bisnis hanyalah bonus," sahutnya.
Untuk sementara cakupan Solusiduka.com masih berada di seputar wilayah Jawa Timur. Dan barulah mulai tahun depan start up ini memperluas jangkauan sampai ke Jawa Tengah. Secara bertahap, start up ini ingin bisa melayani urusan kedukaan sampai seluruh Nusantara. Khusus untuk layanan karangan bunga, mulai tahun depan sudah bisa menjangkau nasional.
Sejauh ini, orderan yang sudah Solusiduka terima baru mencapai 50 orderan. Mayoritas berasal dari Kota Surabaya. Sistem pembayaran pun masih memakai transfer bank serta Gopay. William ingin memperbanyak sistem pembayaran agar memudahkan pengguna. Kini mereka menjajaki kerjasama dengan perusahaan pembayaran digital.
Dengan upaya tersebut, William menargetkan vendor Solusiduka bisa mencapai 100 mitra tahun depan. Sedangkan jumlah pengguna juga bisa mencapai 1.000 user dengan trafik kunjungan melonjak tiga kali lipat dari saat ini.
Saat ini, Solusiduka masih dalam bentuk website. Dan belum berencana merambah aplikasi mobile. Sebab orang akan risih jika ada aplikasi kedukaan di gadgetnya.
Terkait pendanaan, Solusiduka masih tahap pendanaan awal. Dan terbuka dengan investor yang punya visi dan misi yang sama dengan start up ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
