Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
Sebelum sukses membesarkan usaha bengkel mobil dengan merek Mitra Service Car, Stanly Erungan pernah bekerja di sejumlah perusahaan besar.
Salah satunya di Grup Astra. Di perusahaan ini, Stanly pernah menangani bagian penjualan. Lepas dari Astra, ia kemudian bergabung di sebuah perusahaan oli terkemuka di Jakarta.
Di perusahaan oli ini, Stanly menjabat sebagai manajer pengembangan bisnis. Di posisi ini, ia bertanggung jawab, mulai rekrutmen karyawan baru sampai presentasi kondisi perusahaan. Bahkan, ia juga diserahi tugas menarik pelanggan.
Ia pun kerap memasok oli ke sejumlah perusahaan besar, khususnya pengelola bus, travel, dan truk. Dengan pekerjaan itu, relasi yang dimiliknya di sektor otomotif semakin kuat.
Pengalaman itu membuat wawasan dunia pemasarannya semakin luas. Kendati menempati posisi penting, keinginan yang kuat untuk memiliki usaha sendiri mendorong Stanly untuk mengundurkan diri dari perusahaan itu.
Pada 2008, Stanly mulai merintis usaha bengkel dan onderdil mobil. Berbekal pengalaman kerja di perusahaan terkemuka, tekadnya untuk membesarkan usaha sendiri semakin kuat.
Bisnis bengkel mobil ini merupakan kelanjutan dari bisnis bengkel motor yang sudah dirintisnya sejak 2007. Namun, karena prospeknya kurang bagus, pada 2009, ia menjual bengkel motor itu. Sejak itu, ia fokus membesarkan usaha bengkel mobil. Kini, omzetnya sudah lebih dari Rp 1 miliar per bulan.
Saat awal merintis usaha, Stanly langsung mendekati relasi-relasi yang dimilikinya, seperti pengelola bus, travel, dan truk untuk diajak bekerjasama. Dengan pengalaman dan latar belakang yang dimilikinya, tak sulit bagi Stanly untuk meyakinkan para relasinya itu.
Mirip dengan yang dilakukannya saat masih bekerja di perusahaan oli, Stanly pun memasok aneka onderdil sekaligus jasa perawatannya ke sejumlah pool bus, travel, dan truk milik pelanggannya.
Ketika pelanggan membutuhkan onderdil tertentu, ia tinggal mengambil barang milik Stanly yang sudah ditaruh di tempat mereka. Cara ini termasuk efektif dan efisien ketimbang baru menyediakan onderdil ketika pelanggan membutuhkannya.
Setiap bulan, konsumen tinggal membayar pemakaian onderdil itu. Stanly juga menyediakan jasa servis di setiap pool milik pelanggan. "Jadi, mulai proses penyediaan onderdil sampai servis, kami menyediakan semua," kata Stanly.
Stanly bilang, kunci sukses strategi pemasaran ini terletak pada kreativitas yang dikembangkan terus menerus. Tanpa kreativitas pemasaran, pelayanan prima, dan didukung oleh produk berkualitas, bisnis sulit berkembang.
Selain itu, untuk menjaga kepuasan pelanggan, Stanly membuat sistem layanan servis secara online di setiap bengkelnya.
Dengan cara ini, ia bisa memantau seluruh proses perawatan kendaraan di setiap bengkel miliknya, mulai pada proses pengecekan jumlah kendaraan yang sedang diperbaiki, kinerja montir, hingga harga yang harus dibayar konsumen.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News