kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Start up Advotics raih pendanaan tahap awal senilai US$ 2,7 juta dari East Ventures


Selasa, 14 Mei 2019 / 10:58 WIB
Start up Advotics raih pendanaan tahap awal senilai US$ 2,7 juta dari East Ventures


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Advotics, sebuah startup Software as a Service (SaaS) asal Indonesia meraih pendanaan tahap awal (seed funding) senilai US$2,7 juta setara Rp 39 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures.

Advotics fokus membantu para pelaku bisnis rantai pasokan barang (supply chain) dalam mengambil keputusan berdasarkan data. Dana segar tersebut akan digunakan untuk mengembangkan lebih banyak teknologi dan solusi untuk pelanggan, serta mempercepat pertumbuhan pengguna.

Advotics didirikan dengan misi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sebagian besar perusahaan karena masih mengandalkan metode offline dalam mengelola dan melacak operasional penjualan dan distribusi produk. Banyaknya dokumen yang harus dikelola secara manual, para pebisnis tersebut menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaan rutin, bukan untuk yang bersifat strategis.

Advotics memperkenalkan platform berbasis cloud mereka untuk mendigitalkan tenaga kerja, jaringan bisnis, serta aset dan produk fisik milik perusahaan. Tujuan utamanya, adalah untuk mengubah data dari aktivitas perdagangan dan pekerjaan offline di lapangan menjadi data berguna yang bisa membantu tim manajemen dalam membuat keputusan bisnis penting seperti penetrasi penjualan, produktivitas, serta strategi penjualan ritel.

Salah satu terobosan yang dilakukan Advotics adalah dengan mendigitalkan produk melalui penggunaan identitas unik, seperti kode QR yang dicetak pada kemasan produk. Salah satu manfaat kode QR adalah mampu membantu perusahaan melacak keberadaan produk mulai dari distributor pertama hingga ke tangan konsumen, serta melindungi dari adanya pemalsuan produk. 

Dalam kurun 24 bulan terakhir, Advotics telah berhasil mengimplementasikan hal tersebut pada lebih dari 100 juta unit produk.

Advotics menyediakan platform manajemen dan analitik yang mampu melacak distribusi produk guna memberikan analisis, kontrol terhadap harga dan distribusi, serta pemasaran offline dengan influencer yang lebih baik. 

Bagi bisnis distribusi, Advotics berhasil meningkatkan produktivitas para karyawan sales, yang berakibat pada meningkatnya kunjungan ke toko ritel setiap harinya sebesar 49%. 
Hingga saat ini, Advotics telah memenangkan lebih dari 50 kontrak dengan klien korporat, seperti ExxonMobil, HM Sampoerna (afiliasi dari Phillip Morris International), Danone, Mulia Group, Saint Gobain, Nutrifood, dan Indosurya.

“Advotics menyediakan fitur yang sangat diminati oleh pelaku industri, seperti aplikasi produktivitas untuk memantau pekerja di dalam toko dengan sistem pelacakan geografis, sistem pengaturan rute dan pengiriman barang, sistem pemasaran offline-to-online, platform perdagangan Business to Business (B2B), serta dasbor analitik & business intelligence untuk tim manajemen," ujar Hendi, Co-Founder dan CTO Advotics dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5).

Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures, mengungkapkan, tren transformasi digital di dalam perusahaan tengah melanda Indonesia dengan gelombang yang besar. East Ventures melihat adanya pergeseran yang cepat dari pasar konsumen (B2C) menjadi model B2B selama beberapa bulan terakhir.

"Tim Advotics berhasil mengatasi inti masalah dalam pemantauan rantai pasokan (supply chain) di Indonesia. Solusi Advotics bisa membantu para perusahaan dalam memantau pergerakan tenaga kerja dan barang-barang mereka,” pungkas Wilson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×