Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan donor darah merupakan aktivitas sosial yang tak akan berhenti. Tujuannya tak hanya menolong sesama, tapi juga untuk pola hidup sehat.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, beberapa start up menawarkan layanan khusus donor darah. Salah satunya Darah Kita. Start up yang sudah beroperasi sejak 2017 ini mengklaim sudah menggandeng 1.009 pengguna alias pendonor. Jumlah pengguna ini tumbuh 20% dibandingkan dengan 2017.
Usaha rintisan ini juga sudah menggandeng Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) di Makassar, Palopo dan Sinjai. "Jumlah user kami adalah yang pengunduh aplikasi, baik untuk donor darah atau hidup sehat," kata Ahyar Muawwal, Founder Darah Kita, Senin (21/1).
Dalam satu bulan, Darah Kita mendapat permintaan donor antara 70 permintaan sampai 120 permintaan. Adapun skema kerjanya adalah para pendonor bisa melihat data dari para penerima donor di aplikasi, bahkan bisa melakukan percakapan via aplikasi ini.
Langkah lainnya adalah dengan melihat langsung lokasi donor terdekat. Darah Kita juga akan memberikan pesan ke pengguna, kapan waktu yang tepat untuk kembali melakukan donor.
Untuk bisa menjaring lebih banyak pengguna, saat ini Darah Kita tengah berbenah diri. Mereka berecana menambah layanan dan fitur di aplikasi tersebut.
Misalnya menyajikan kebutuhan darah secara broadcast supaya langsung bisa diketahui para pendonor. Aplikasi ini juga ingin membuat fitur tambahan layanan kesehatan, seperti pembelian obat.
Rencana penambahan fitur lainnya adalah pembelian produk makanan dan minuman sehat via aplikasi. "Juga chat forum untuk pendonor dan pencari darah," katanya.
Tambahan fitur tersebut nantinya tentu bakal menambah pundi-pundi dari Darah Kita. Adapun saat ini pendapatan Darah Kita masih berasal dari iklan yang tersaji. Namun Ahyar tidak merinci jumlahnya.
Aplikasi yang lain, Reblood. Menurut Leonika Sari, Chief Executive Officer (CEO) Reblood saat ini tengah fokus menjaring pendonor di Jakarta setelah sebelumnya berkutat di Surabaya. "Kami membidik pendonor berusia 17 tahun - 35 tahun yang prosentasenya di bawah 30% di Indonesia," katanya kepada KONTAN.
Sama seperti Darah Kita, start up ini juga memberi kemudahan, jadwal dan lokasi untuk mendonor, termasuk juga pesan khusus untuk kembali melakukan kegiatan amal tersebut.
Saat ini Reblood tengah mengembangkan fitur baru, yakni untuk melihat total donor darah dan tanggal terakhir mendonor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News