kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Startup Global Zinit Resmi Masuk Indonesia, Bidik Pasar Pengadaan Rp 3 Kuadriliun


Selasa, 17 Juni 2025 / 16:22 WIB
Startup Global Zinit Resmi Masuk Indonesia, Bidik Pasar Pengadaan Rp 3 Kuadriliun
ILUSTRASI. Zinit, startup global penyedia layanan pengadaan berbasis teknologi (Software as a Service/SaaS), resmi memperluas operasinya ke Indonesia dengan membuka kantor pertama di Jakarta dan investasi awal sebesar US$2 juta atau setara Rp30 miliar. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/01/2024.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Zinit, startup global penyedia layanan pengadaan berbasis teknologi (Software as a Service/SaaS), resmi memperluas operasinya ke Indonesia dengan membuka kantor pertama di Jakarta dan investasi awal sebesar US$2 juta atau setara Rp30 miliar.

Perusahaan ini menghadirkan solusi otomatisasi pengadaan tidak langsung (indirect procurement) berbasis AI, yang diyakini akan mempercepat digitalisasi dan efisiensi di sektor pengadaan publik dan swasta nasional.

Zinit dikenal sebagai platform B2B yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyederhanakan proses tender, menurunkan biaya pengeluaran tidak langsung hingga 30%, serta meningkatkan transparansi antara pembeli dan pemasok.

Baca Juga: Meta Akan Investasi US$ 10 Miliar ke Startup Scale AI

Perusahaan yang sebelumnya sukses membangun ekosistem pengadaan di Eropa Timur ini kini menjadikan Indonesia sebagai pijakan awal ekspansinya di Asia Tenggara, menyasar pasar pengadaan lokal yang diproyeksikan bernilai hingga US$200 miliar atau sekitar Rp3 kuadriliun.

“Lanskap pengadaan di Indonesia sangat siap untuk berinovasi. Kami melihat potensi besar di sini, apalagi Indonesia punya semangat digitalisasi yang kuat dan kebijakan antikorupsi yang progresif,” ujar Andrey Chernogorov, Co-Founder Zinit, dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).

Hadir sebagai solusi lokal, Zinit menyediakan layanan berbasis cloud dalam negeri, antarmuka Bahasa Indonesia, serta fitur terjemahan dan pencocokan pemasok secara real-time. Sistem berbasis hasil ini memungkinkan perusahaan hanya membayar saat proses pengadaan sudah berhasil dilakukan, menjadikannya efisien dan terukur.

Baca Juga: Startup AI Ini Bangkrut Setelah Terbongkar Gunakan Manusia yang Berpura-pura Jadi Bot

Sejak masa uji coba, lebih dari 40 perusahaan di Indonesia telah menggunakan platform ini, dengan 12 di antaranya kini menjalankan proses pengadaan aktif lewat Zinit. Beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan layanan ini antara lain Ucoal Sumberdaya, Kayan Hydropower Nusantara, Amcor, Propan, Wipro Unza Indonesia, dan Bobobox.

“Sistem ini sangat membantu kami menyederhanakan proses tender yang sebelumnya manual dan makan waktu. Dalam satu minggu saja, kami sudah dapat penawaran untuk ribuan item,” ujar Khairi Rahman, Procurement Manager Ucoal Sumberdaya.

Didirikan oleh tim yang sebelumnya mengelola platform pengadaan senilai lebih dari US$20 miliar di Eropa, Zinit kini beroperasi di India, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Perusahaan ini juga menjadi Runner-Up Pertama dalam Kongres AIM 2025 dan terpilih sebagai calon unicorn oleh Kementerian Ekonomi UEA lewat inisiatif ‘We the UAE 2031’.

Selanjutnya: Indonesia Gandeng Singapura Kembangkan Energi Hijau, Pemerintah Diminta Waspada

Menarik Dibaca: Schneider Electric Luncurkan Pengisi Daya Portabel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×