kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Startup pencari kerja alami lonjakan pengguna di masa pandemi


Jumat, 28 Agustus 2020 / 15:32 WIB
Startup pencari kerja alami lonjakan pengguna di masa pandemi
ILUSTRASI. Pencari kerja melintasi salahsatu perusahaan yang membuka lowongan saat Pameran Bursa Kerja di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (3/12/2019). Bursa kerja untuk mengurangi angka pengangguran tersebut diikuti puluhan perusahaan nasional dengan menawarkan be


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika dahulu perusahaan yang mencari tenaga kerja melakukan proses rekrutmen secara penuh sendiri, kini dengan majunya teknologi muncul platform yang jadi wadah para pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan dan perusahaan dalam merekrut calon karyawannya.

Si pencari kerja cukup memasukan lamaran pekerjaannya secara digital sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Serta perusahaan yang terdaftar di platform tersebut secara otomatis sudah mendapatkan kandidat calon karyawan dari memasang iklan atau informasi akan posisi yang sedang dibutuhkan.

Adanya platform yang memberikan informasi lowongan pekerjaan, membuat saat ini jarang sekali ditemukan informasi posisi pekerjaan yang dipajang secara konvensional. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini dimana banyak terjadi efisiensi di banyak perusahaan, bagaimana kondisi platform pencari kerja?

Baca Juga: Strategi Kementerian PUPR jalankan program di tengah pandemi

CEO TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo menyebut pada awal pandemi tepatnya bulan Maret hingga Mei terjadi penurunan informasi lapangan kerja di TopKarir. Penurunan drastis terjadi dimana hanya 12.000 lowongan tersedia dalam sehari. Padahal sebelum pandemi saban harinya di TopKarir ada 35.000 - 36.000 lowongan tersedia.

"Kita coba analisa disana ternyata yang ngedrop itu ada dua industri yang bener-bener drop-nya luar biasa. Dua industri itu ialah salah satu area yang kita memang strong, yaitu manufaktur dan juga hospitality," jelas Bayu saat Virtual Editor Luncheon, pada Kamis (27/8).

Sementara itu ada sektor usaha yang terjadi peningkatan permintaan lowongan. Diana Tanu, COO TopKarir menyebut industri Information Technology (IT) jadi sektor jawara saat pandemi untuk permintaan calon tenaga kerja. Hal itu tak mengherankan lantaran di masa pandemi pola bekerja berubah menjadi Work From Home (WFH) yang mengandalkan digitalisasi dalam proses bekerja, dimana membuat permintaan akan layanan internet melonjak.

"Internet service provider mintanya naik banget bahkan ada beberapa klien mitra baru di kita. Industri yang tegar itu IT company yang banyak permintaan (lowongan)," imbuh Diana.

Meski sempat alami penurunan informasi ketersediaan lowogan pekerjaan saat awal pandemi, namun pada bulan Juni lalu ada peningkatan 50%. Sayangnya, pada bulan Juli saat banyak perusahaan kembali mengerjakan karyawannya di kantor dan kembali ada peningkatan kasus Covid-19, angka rekrutmen atau ketersediaan lowongan pekerjaan kembali turun.

Saat pandemi pekerjaan dengan posisi sebagai analisis data, digital marketing, penjualan, pemasaran, pelayanan menjadi spesifikasi yang tinggi di TopKarir. Bukan hanya itu saat pandemi banyak perusahaan yang menginginkan calon karyawannya memiliki kemampuan multitasking.

Baca Juga: Sama-sama bahasa Inggris, ini perbedaan British dan American English

"Semoga Agustus sudah bisa menyentuh lagi seperti diangka Juni. semoga Agustus kemudian September bisa bertumbuh lagi," kata Bayu.

Saat ini tercatat ada sekitar 60.000 mitra perusahaan di TopKarir, dengan rincian sebesar 20% nya merupakan perusahaan menengah dan besar. Kemudian sisanya ialah mitra yang berasal dari perusahaan kecil dan menengah.

Perihal talenta atau tenaga kerja yang sudah tersalurkan melalui TopKarir, berdasarkan data based yang dimiliki, Bayu menyebut hampir satu juta anak muda sudah tersalurkan melalui platform yang bersegmentasi anak muda lulusan SMK, SMA, D3, dan S1. Adapun jumlah talenta atau calon pekerja yang terdaftar di TopKarir saat pandemi melonjak menjadi 6,2 juta dari sebelumnya sekitar 4 juta talenta.

"Kalau tersalurkan saya bisa mengeluarkan angkanya sekarang lebih dari 900.000 sampai satu juta anak muda Indonesia sekarang sudah bisa kita salurkan melalui platform TopKarir," ungkap Bayu.

Meski banyak perusahaan melakukan efisiensi saat pandemi, namun ada hal yang menarik diungkap Bayu. Beberapa mitra perusahaan TopKarir diceritakan Bayu meminta untuk dibantu dalam memberikan pelatihan bagi pengembangan bakat karyawannya.

"Jadi kita ada berikan training atau pendidikan yang bisa mendevelop teman-teman pekerja yang mereka kena dampak. Jadi ada pembekalan dalam artian engga dilepas itu aja. Beberapa perusahaan yang menghubungi kami untuk melakukan ini. Ini luar biasa mereka mau survive kapal mereka supaya nggak karam tapi di saat yang sama mereka tetap berikan talentanya sekoci,"

Baca Juga: 7 Pekerjaan unik di dunia dari jasa pengganti antrian hingga pet food tester

TopKarir memiki fitur yang membantu mengasah keterampilan dan potensi para pencari kerja atau karyawan perusahaan melalui pelatihan-pelatihan yang tersedia pada fitur TopEdu. Fitur ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Pelatihan online TopEdu juga menyediakan sertifikat bagi siapapun yang telah menyelesaikan pelatihan hingga akhir, yang dapat berguna untuk melamar pekerjaan dan pengembangan karir.

TopKarir juga memiliki teknologi Big Data yang memungkinkan untuk mengolah data lapangan kerja (permintaan tenaga kerja dari perusahaan) dan calon tenaga kerja (talent) secara spesifik melalui kategorisasi jenis pekerjaan, keahlian yang dibutuhkan dan analisa secara geografis, demografis dan psikografis.

Big Data, disebut Bayu juga menjadi fokus rencana bisnis TopKarir di tahun depan. Direncanakan, TopKarir dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah atau pemerintah pusat untuk membangun big data nasional Indonesia. Diharapkan dengan sistem big data nasional nantinya dapat mempermudah perusahaan mendapatkan talenta atau pekerja yang sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan.

"Perusahaan bisa rekrut orang-orang yang pas dengan waktu yang lebih cepat lagi jadi mimpi kita itu arahnya ke sana dan kita lagi mempersiapkan beberapa teknologi dalam beberapa bulan ke depan untuk memperkaya profile link dari database pencari kerja kita nanti. Misal ada yang terdaftar kita bisa tahu dia belanja di mana, pakai metode pembayaran jenis apa, kalau naik kendaraan apa kita bisa tahu kita coba bangun teknologi itu beberapa bulan ini," jelas Bayu.

Satu lagi platform yang memberikan wadah bagi mereka pencari kerja ialah Karir.com yang berada dibawah naungan Qerja. Geo Fany, Head of Marketing Karir.com menjelaskan saat ini jumlah pengguna Karir.com sekitar 5 juta pengguna dengan rata-rata usia pengguna 17 tahun sampai 35 tahun.

Sama seperti TopKarir, Karir.com juga mengalami kenaikan traffic pengguna di saat pandemi, sayangnya Geo Fany tidak merinci seberapa besar kenaikan yang terjadi di Karir.com

Baca Juga: 7 Jurusan kuliah yang banyak dicari perusahaan, apa saja?

"Dimasa pandemi, terutama ketika adanya pengurangan karyawan oleh perusahaan jumlah traffic pengguna Karir.com mengalami kenaikan dikarena banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Kenaikan tersebut kurang lebih sekitar 5% perbulan dari sebelum pandemi," jelasnya.

Saat ini Karir.com memiliki mitra perusahaan sebanyak 500 perusahaan yang tersebar di wilayah Indonesia dengan berbagai sektor industri. Total ada 6.000 iklan lowongan pekerjaan aktif dalam satu bulan di Karir.com.

Selama pandemi ini, Karir.com dijelaskan Geo Fany fokus membantu pencari kerja untuk mendapatkan kerja dengan cara melakukan match antara profile pencari kerja dengan iklan lowongan yang sesuai yang tidak hanya melalui website Karir.com, tetapi juga menggunakan platform WhatsApps. Inisiasi program itu diberi nama GEMAR (Gerakan Mendapat Kerja).

Tahun ini Karir.com fokus melakukan terobosan-terobosan dalam teknologi untuk memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan serta memudahkan perusahaan yang menjadi rekanan mendapatkan talent yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Karir.com melakukan integrase melalui website, Aplikasi, dan juga platform WhatsApp," ungkap Geo Fany.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×