kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Startup perikanan asal Indonesia, Aruna mendapat suntikan dana US$ 35 juta


Senin, 09 Agustus 2021 / 19:22 WIB
Startup perikanan asal Indonesia, Aruna mendapat suntikan dana US$ 35 juta
ILUSTRASI. Startup perikanan asal Indonesia, Aruna mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 35 juta .


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aruna, sebuah startup perikanan asal Indonesia, mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 35 juta atau setara dengan Rp 500 miliar.

Pendanaan ini dipimpin Prosus dan East Ventures (Growth Fund), didampingi oleh investor lain termasuk AC Ventures, SIG, Vertex, MDI dan lainnya. Ini adalah pendanaan seri A terbesar untuk sektor agritech dan maritim.

Sebagai gambaran, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Di dalam laut terdapat potensi sumber daya laut berupa perikanan. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.

Aruna merupakan startup teknologi yang menyediakan platform untuk mempermudah para nelayan untuk menjual produknya langsung ke pasar global dan domestik. Dengan mengusung visi “Laut Untuk Semua”, Aruna berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup komunitas nelayan dengan mendorong praktik perdagangan ikan yang adil dan bertanggung jawab untuk keberlanjutan industri perikanan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Tenggat akhir 2021, baru 41 modal ventura telah penuhi aturan ekuitas Rp 20 miliar

Chief Sustainability Officer Aruna Utari Octavianty mengatakan, pendanaan ini diharapkan dapat turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi di daerah pesisir, khususnya masyarakat yang terdampak pandemi.

“Dengan pendanaan yang ada, Aruna memperluas jangkauannya untuk bisa merangkul lebih banyak nelayan bergabung, melakukan pengembangan teknologi yang lebih masif, penambahan jumlah tim dan peluang kerja baru serta menjalankan inisiatif-inisiatif yang berfokus pada isu keberlanjutan,” ujar Utari dalam siaran pers, Senin (9/8).

Menurutnya, di sektor perikanan dan maritim, Aruna hadir untuk mengurangi kesenjangan antara harga beli pada konsumen akhir dan harga jual dari nelayan kecil. Rantai pasok yang panjang menyebabkan nelayan kecil terpaksa menekan harga jualnya agar dapat tetap terjangkau bagi konsumen akhir, sehingga berpengaruh pada kesejahteraan mereka di desa pesisir.

Aruna membangun platform yang mengkonsolidasikan semua aspek dalam industri perikanan, dari mulai agregator untuk penawaran dan pembelian hingga pembiayaan sehingga dapat mengurangi kesenjangan harga ini, sekaligus meningkatkan taraf hidup nelayan.

Saat ini, Aruna telah membangun lebih dari 40 pusat komunitas nelayan yang tersebar di 13 provinsi, mayoritas di desa pesisir yang belum terjangkau perusahaan perikanan sejenis. Di sana, Aruna juga membuka lapangan pekerjaan sebagai pengolah hasil tangkapan dengan memberdayakan para wanita di daerah pesisir.

Baca Juga: Pandemi mendorong startup lebih agresif berinovasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×