Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rekosistem, perusahaan rintisan teknologi iklim asal Jakarta, berhasil mengamankan investasi senilai US$ 5 juta (Rp 75 miliar) yang dipimpin oleh Skystar Capital dan didukung oleh East Ventures, Provident, dan investor lainnya.
Sebelumnya, perusahaan ini juga telah mendapatkan dukungan dari berbagai investor seperti Bali Investment Club.
CEO Rekosistem, Ernest Layman, berencana menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga lebih dari 20.000 metrik ton per bulan dalam dua tahun mendatang.
Baca Juga: PLN Teken MOU dengan 6 Startup Pilihan guna Kembangkan Bisnis di Luar Kelistrikan
"Kami menargetkan kapasitas pengelolaan sampah menjadi lebih dari 20.000 metrik ton sampah per bulan, dalam dua tahun ke depan," terang Ernest dalam keterangannya.
Strategi yang akan diterapkan meliputi pengembangan sistem pengelolaan sampah, penerapan teknologi internet of things, machine learning, dan pengembangan teknologi daur ulang. Targetnya, 70% sampah dapat diolah menjadi bahan daur ulang dan sumber daya terbarukan.
Rekosistem, yang diluncurkan pada 2021, memiliki visi mendorong ekonomi berkelanjutan melalui teknologi. Dengan bantuan machine learning, perusahaan ini meningkatkan efisiensi pengumpulan limbah hingga 49%.
Baca Juga: Rekosistem Kebut Pembangunan Waste Station di Ibukota Pulau Jawa
Mereka memiliki dua produk utama, Reko Waste Station dan Reko Hub, yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memilah limbah. Melalui model bisnis B2B dan B2B2C, mereka melayani masyarakat, perkantoran, dan pemerintah daerah, membantu mengurangi penumpukan sampah.
Pada semester I-2023, Rekosistem meningkatkan produktivitas daur ulang sampah hingga 523% dan meningkatkan pendapatan pekerja sampah sebesar 117%.
Saat ini, mereka memiliki lebih dari 300 pekerja dan mitra bisnis, serta berhasil mengelola 2.500 metrik ton sampah per bulan, menghemat 12.615 metrik ton emisi karbondioksida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News