Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini menghantam perekonomian dalam negeri. Termasuk, konsumsi atawa daya beli masyarakat.
Brodo, label fesyen lokal pun terkena hantaman pandemi. Daya beli masyarakat yang anjlok jelas berdampak ke kinerja mereka.
Putera Dwi Kurnia, salah satu pendiri sekaligus Chief Operation Officer Brodo, mengungkapkan, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar di awal pandemi, khususnya selama Maret sampai April 2020, kinerja penjualan Brodo langsung merosot.
Sayang, pria yang akrab disapa Uta ini tidak memerinci besaran penurunan penjualan Brodo ketika itu. Yang jelas, "Pandemi sangat berdampak pada performa Brodo secara keseluruhan untuk empat bulan hingga enam bulan pertama pandemi. Performa penjualan menurun," ujarnya kepada KONTAN belum lama ini.
Tak hanya itu, penurunan penjualan juga membuat Brodo harus memangkas jaringan ritel mereka. Tanpa menyebut angkanya, menurut Uta, Brodo harus menutup beberapa offline store mereka di beberapa kota.
Baca Juga: BRI Ventures ikut investasi Seri A untuk startup merek sepatu lokal Brodo
Untungnya, Brodo tidak langsung patah arang. Apalagi, sebelum pandemi virus korona terjadi di Indonesia, pada akhir 2020 lalu, Brodo mengantongi pendanaan seri A dari beberapa investor, seperti BRI Ventures serta GDP Ventures.
Segala daya upaya pun Brodo lakukan untuk bisa melawan pandemi. Hingga akhirnya, Uta menyebutkan, penjualan Brodo sepanjang tahun ini sanggup tumbuh hingga tiga kali lipat dibanding tahun lalu.
Adaptasi yang Brodo lakukan hingga meraih pertumbuhan itu adalah, dengan menangkap segala peluang bisnis yang ada. Salah satunya, Uta mengatakan, dengan mengoptimalkan teknologi digital. Misalnya, untuk memperkuat branding Brodo lewat cara-cara yang kreatif serta efektif menjangkau target pasar.
Ambil contoh, Brodo melakukan kolaborasi produk dan merek dari beragam multi-industri. Seperti, Brodo menggandeng band Feast, kemudian tim e-Sport Onic. Selain itu, Brodo berkolaborasi dengan seniman Popo Mangun untuk memperkuat brand serta image mereka.
Berbekal hasil strategi penguatan brand Brodo yang semakin menjanjikan, Uta pun sudah membuat rencana ekspansi hingga tiga tahun ke depan. Langkah utamanya adalah memperluas jaringan pemasaran Brodo, dengan menambah titik distribusi dan penjualan di seluruh kota Indonesia.
Kemudian dari sisi produk, Uta membeberkan, Brodo akan memperkuat kategori Brodo Signature dan Brodo Active yang diklaim cocok untuk pasar domestik.
Tak hanya di dalam negeri, Uta menambahkan, Brodo menyiapkan ekspansi ke pasar global. Dengan bekal pekerja yang mumpuni dan teknologi digital, Brodo siap melebarkan sayap.
Selanjutnya: Startup banjir suntikan dana dari modal ventura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News