kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses mengusung konsep sehat di resto fastfood


Sabtu, 14 Juli 2018 / 13:05 WIB
Sukses mengusung konsep sehat di resto fastfood


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bagi sebagian besar penduduk Jakarta, nama Burgreens pasti sudah tak asing lagi. Salah satu pioneer restoran berkonsep healthy food ini didirikan Helga Angelina Tjahjadi sejak November 2013 lalu. Hampir lima tahun, kini, Burgreens sudah memiliki 4 gerai di sekitar Jakarta, yakni daerah Dharmawangsa, Pondok Indah Mal, Plaza Indonesia dan Pacific Place.

Sejak awal dibuka, Burgreens sudah mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama mereka yang menginginkan makanan sehat cepat saji. Sebagian besar menu Burgreens mengusung konsep fast food sehat dan ramah lingkungan. Sebanyak 90% menu makanan yang ditawarkan juga ramah bagi para vegetarian.  

“Saya rasa, semua orang ingin makan sehat dengan rasa yang enak dan masih banyak yang ingin menikmati makanan-makanan junkfood seperti burger, pasta, cakes dan sebagainya. Burgreens mengambil spesialisasi membuat fast food sehat itu,” jelas Helga saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. 

Burgreens menawarkan aneka menu fast food sehat, seperti veggie burgers, steik jamur, vegan meals (nasi dan pasta), aneka farm-to-table raw food, superfood smoothies dan raw desserts. Lebih dari 50 varian menu yang ditawarkan, antara lain veggie burgers & hotdogs, vegan hotdogs, vegan rendang platter, big max, green batavia platter, burgreens steak, tempeh gomashio, meatless bolognese, holy crispy tofu salad dan sebagainya.

Aneka menu tersebut dibanderol mulai Rp 40.000–Rp 149.000. Burgreens juga menawarkan menu hidangan penutup seperti cupcakes, pie, cheesecake dan brownies. “Kami menggunakan bahan-bahan alami dan organik. Semua bagian makanan kami buat sendiri, homemade. Bahkan beberapa dishes kami menggunakan keju homemade,” tutur Helga.

Ditanya soal omzet, wanita kelahiran Desember 1990 ini enggan mengutarakan langsung. Tapi ia mengaku jika pertumbuhan tertinggi Burgreens per tahun mencapai 100%. Selain restoran, Burgreens menyediakan jasa personal & event catering serta delivery.        

Lewat resto sehat, Helga ingin berbagi pengalaman

Ide membuat sebuah bisnis bisa datang darimana saja, tak terkecuali dari pengalaman pribadi. Helga Angelina Tjahjadi, owner Burgreens juga mendirikan restoran fast food sehat beroleh ide dari pengalaman pribadinya. Ia mengungkapkan jika lahirnya Burgreens berasal dari passion dirinya dan suami tentang makanan sehat dan keberlanjutan lingkungan.  

“Saya memutuskan menjadi vegetarian sejak usia 15 tahun. Karena memang badan sangat rentan sakit. Bahkan dulu sempat tak pernah lepas dari obat-obatan agar bisa beraktivitas normal. Di samping itu, saya pecinta binatang,” akunya.

Selain memutuskan menjadi vegetarian sejak  remaja, lulusan Hogeschool van Arnhem en Nijmegen dan University of North Carolina Wilmington ini juga menjaga pola makan hingga tak lagi bergantung pada asupan obat-obatan. Ia pun merasakan langsung manfaat pola makan sehat. Badannya semakin sehat dan tak lagi sakit-sakitan.

Bahkan, dalam dua tahun, penyakinya bisa sembuh. "Bayangkan, penyakit yang belasan tahun ngga sembuh-sembuh dan akhirnya jadi sembuh. Mulai itulah, saya jadi sangat passionate tentang healthy food," tutur Helga.

Berbekal dari pengalaman itulah, timbul keingnan untuk berbagi dengan orang lain. Salah satunya dengan membuka bisnis makanan sehat.

Ternyata semesta mengamini niat baik Helga. Saat sedang menuntaskan kuliahnya di Belanda, ia bertemu dengan Max Mandias yang kini menjadi suaminya. Kebetulan, sang suami ini memiliki hobi memasak. Bersama Max, Helga pun memutuskan untuk membuka Burgreens.

“Waktu masih pacaran, Max sendiri sudah mulai bereksperimen dengan vegetarian dishes. Sejujurnya, saya sendiri ngga pernah bermaksud memintanya mengikuti jejak saya," tutur Helga. Max pun banyak meriset dan menemukan kaitan erat antara mengurangi konsumsi daging dengan keberlanjutan lingkungan.  

Setelah itu, sang suami pun mengikuti jejak Helga menjadi seorang vegetarian dan merasakan efek kesehatan yang luar biasa. Helga mengatakan, berat badan Max bisa turun 12 kilogram dalam waktu 3 bulan. Selain itu, badannya terasa lebih berenergi dan tidak gampang sakit.                                     

Ingin Membuka Cabang Sebanyak Mungkin

Pengalaman pribadi Helga Angelina Tjahjadi dan sang suami, Max Mandias menjadi vegetarian selama bertahun-tahun memberi mereka banyak ide kreatif di dapur. Tak heran jika menu yang ditawarkan Burgreens terus berkembang setiap tahunnya. Setiap bulan, selalu ada menu baru.  

Helga mengaku jika animo masyarakat terhadap makanan sehat, khususnya Burgreens terus meningkat. Pada tahun pertama, Helga dan Max harus mengedukasi pasar seputar pentingnya makanan sehat, mengapa mengonsumsi sayur organik itu penting, apa itu raw food dan efeknya untuk kesehatan dan sebagainya.

Pada tahun kedua Burgreens berdiri, Helga mendapati kian banyak komunitas dan bisnis online yang mengusung makanan dan gaya hidup sehat juga. “Masuk tahun ketiga, sudah banyak orang yang sadar dengan hidup sehat,” tandasnya.

Meski bergerak dalam bisnis food and beverages, Helga menjelaskan bahwa bisnis restoran yang dijalaninya termasuk dalam wirausaha sosial. Tak hanya sibuk berbisnis dan mengumpulkan pundi-pundi cuan, ia dan sang suami juga aktif melakukan kampanye soal healthy food. Sejumlah kampanye seperti #IndonesiaMakanSayur dan #PasarRagam yang merupakan festival barang-barang lokal, sehat, alami, ramah lingkungan dan kreatif pernah dilakukan Burgreens.

Helga dan Max juga memiliki cita-cita besar, yakni bisa memberdayakan lebih banyak lagi petani lokal dan wanita dalam proses produksi Burgreens. Meski sampai saat ini, Burgreens juga sudah bekerjasama dengan sejumlah petani organik di sekitar Cipanas, Bandung Selatan dan Bogor. Untuk bahan-bahan lainnya, Burgreens juga bekerjasama dengan perajin keju homemade, perajin tempe organik, petani lontar, perajin madu dan banyak perajin bahan makanan lainnya.

"Kami punya misi sosial, ingin memberdayakan petani lokal dan wanita di dalam responsible supply chain. Jadi rencana kedepannya, kami ingin mencapai visi tersebut dengan membuka cabang sebanyak mungkin di tempat strategis. Sehingga, mau dimanapun orang berada, bisa menemukan opsi makanan sehat. Dan mereka bisa menemukan opsi makanan sehat itu di Burgreens," jelas Helga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×