kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sulap gudang besi tua jadi workshop mebel (2)


Sabtu, 25 Agustus 2018 / 09:15 WIB
Sulap gudang besi tua jadi workshop mebel (2)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Perajin furnitur yang didominasi oleh para perantauan membuat tempat produksi juga difungsikan juga sebagai tempat tinggal. Perajin furnitur yang memanfaatkan sebuah gudang besi tua di Jalan Benda, Kamal, Jakarta Barat ini berasal dari Madura.

Di bagian depan gudang digunakan sebagai  ruang kerja dan tempat menyimpan stok barang. Sementara, bagian belakang difungsikan sebagai ruang tamu, kamar dan dapur. Seluruh aktivitas sehari-hari dilakukan di sana. Inilah yang membuat hampir semua pusat produksi furnitur di Jakarta bisa membuka lapaknya 24 jam.

Namun, menjelang hari raya Idul Adha para perajin bakal menutup gerai dalam waktu lama. Seperti Hanafi yang menutup tempat produksinya selama dua sampai empat minggu.

Dia memilih pulang ke kampung halamannya, Madura, Jawa Timur, berkumpul dengan anak, istri dan sanak saudara untuk merayakan hari raya.

Makanya, menjelang mudik, dia enggan menyetok bahan baku terlalu banyak. Bila pesanan sepi, dia memilih menggunakan material yang ada. "Besok saya akan pulang, kayu sudah habis jadi tidak usah belanja dulu sampai buka lagi," katanya.

Hanafi menjalin kerjasama dengan pemasok kayu untuk memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku. Jenis kayu yang digunakan adalah jati belanda.

Hasan Basri, perajin lainnya, juga berecana untuk menutup gerai miliknya selama libur hari raya Idul Adha. Ia libur satu hingga dua minggu kedepan. Rencananya dia akan memboyong anak dan istri pulang ke kampung halamannya yang berada di Madura, Jawa Timur.

Sampai dengan Minggu (19/8), dua karyawannya sudah lebih dulu pulang kampung. Alhasil, dia harus menyelesaikan seluruh pekerjaannya sendiri.

Efeknya, proses produksi pun menjadi lebih lama. Seperti, untuk menyelesaikan satu unit gerobak dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima hari.

Sama seperti perajin lainnya, Hasan enggan belanja bahan baku terlalu banyak bila hendak menutup tempat usahanya dalam waktu lama. Sisa bahan baku yang belum digunakan disimpan dibagian atap workshop, khusus untuk kayu. Sedangkan, untuk peralatan produksi dan bahan lainnya disimpan dalam rumah.

Setelah seluruh pekerjaan selesai dan dikirimkan ke konsumen, barulah dia bersama keluarga mudik ke tanah kelahiran.

Sama seperti Hanafi, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, ia juga menjalin kerjasama dengan pemasok kayu. Material kayu yang digunakan adalah jati belanda bekas tatakan mesin dan pallet.

Bahan pendukung lainnya seperti triplek, cat, lem, dan lainnya dibelinya sendiri di toko bagunan yang masih berada di kawasan Kamal, Jakarta Barat.    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×