Reporter: Revi Yohana | Editor: Havid Vebri
Bersikap terbuka dan jujur diyakini menjadi kunci sukses bisnis bagi Sunarto. Ia pun tak segan berbagi ilmu dan informasi kepada siapapun yang ingin berwirausaha. Salah satu yang dilakukannya adalah memberi kelas magang. Sunarto berharap, usahanya bisa semakin besar, bahkan ia berencana merambah ke bisnis lain.
Meski telah sukses, Sunarto tak takut dengan persaingan yang tumbuh. Setelah beberapa lama ia menggeluti usaha pembuatan nopia, sejumlah warga desanya pun ikut menjadi pembuat nopia. Bagi Sunarto, itu tak menjadi masalah. Malah, ia tak segan membagi ilmunya dengan warga desa yang ingin tahu bagaimana proses pembuatan nopia dan tips-tips membuat nopia yang enak.
Kini, sudah cukup banyak warga desanya menjadi pembuat nopia. "Sekarang hampir semua saya kasih tahu. Kalau ada orang yang mau ngobrol dan tanya-tanya nopia, saya bilang silakan saja datang ke sini," tutur Sunarto.
Ia meyakini, keterbukaan adalah salah satu unsur yang membawanya pada sukses. "Kalau kita terbuka dan jujur, rezeki pasti datang dengan sendirinya," tutur Sunarto.
Menurut Sunarto tak ada ruginya jika berbagi tips dan informasi bisnis. Bahkan, mengenai harga serta keuntungan yang ia dapatkan, Sunarto juga terbuka. Ia berharap warga di desanya pun bisa memperoleh sukses sepertinya.
Sunarto juga membuka kelas magang bagi anak muda di desanya. Kelas magang ini rutin dibuka dalam dua hingga tiga bulan. Sekali proses magang, ia menerima hingga lima anak muda. Dalam kelas magang ini, mereka diajarkan proses pembuatan nopia dari awal hingga akhir. Harapan Sunarto, anak-anak muda di desanya nantinya punya modal untuk bekerja atau membuka usaha sendiri.
Pria paruh baya ini juga berharap, usaha nopianya bisa berkembang pesat. "Permintaan terus meningkat, sehingga saya harus terus menambah pegawai dan tempat usaha," ujar Sunarto.
Dalam waktu dekat, ia berencana untuk memperluas tempat usahanya. Saat ini, lokasi usaha Sunarto sendiri masih seluas 300 meter persegi. Itu di luar tiga tempat usaha yang telah ia ambil alih. Toh, produksi dari tiga tempat usaha tersebut belum bisa memenuhi permintaan yang masuk.
Ia yakin masih bisa mengembangkan skala usahanya hingga dua kali lipat dari produksi saat ini. "Kemungkinan nantinya saya bisa produksi sampai dua ton nopia per hari," ujar Sunarto.
Produksi digenjot, karena pertumbuhan minimarket yang menjadi pasar penjualan nopia juga semakin menjamur.
Agar produksi nopia meningkat, Sunarto berniat mengambil alih lagi tempat usaha baru untuk dijadikan cabang pembuatan nopianya. Di luar itu, ia juga berencana mencari kreativitas rasa baru untuk camilannya di luar rasa yang sudah ada.
Sunarto juga berencana mencoba menggeluti usaha lain. Salah satunya adalah usaha rumah makan dengan menu komplit. Ia melihat ada peluang besar di sana. "Sekaligus usaha ini saya buat supaya ada yang dijalankan anak saya nanti," ujar Sunarto.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News