Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Sundown Markette, event open foodcourt berkonsep piknik yang digelar di Taman Softball GBK, Jakarta, menawarkan lebih dari sekadar pengalaman ngabuburit. Konsep unik ini juga membuka peluang bisnis, terutama bagi pelaku UMKM lokal.
Dikelola oleh 370 organizer, Sundown Markette menjadi tempat untuk memperkenalkan produk kuliner Nusantara, dengan lebih dari 40 tenant kuliner yang ikut berpartisipasi.
Dian Puspita Sari, Managing Director Sundown Markette, mengatakan, acara ini bukan hanya sekadar menawarkan tempat berkumpul yang nyaman, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku UMKM lokal untuk mengembangkan usahanya.
"Kami berharap, Sundown Markette bisa menjadi event tahunan yang memeriahkan bulan Ramadan. Tidak hanya bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin menikmati pengalaman berburu kuliner khas Ramadan," ujarnya, Minggu (2/3).
Sundown Market memang sengaja diadakan pada bulan Ramadan dengan target pengunjung mencapai 2.000 hingga 2.500 orang per hari, yang menurut Dian, adalah jumlah yang realistis mengingat lokasi acara yang berdekatan dengan GBK dan keramaian pada akhir pekan.
"Kami berharap, pengunjung bisa datang setelah berolahraga atau dari kantor, dan merasakan kenyamanan berbuka puasa di tempat kami," jelas Dian.
Baca Juga: Sundown Markette Ingin Jadi Destinasi Ngabuburit Baru di Jakarta
Tantangan penyelenggaran
Menjadi event pertama, Dian menyebutkan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah membangun kepercayaan di kalangan UMKM yang baru pertama kali bekerja sama. Awalnya, banyak calon tenant yang ragu karena takut acara ini tidak berjalan sesuai harapan.
"Tantangan pertama adalah bagaimana meyakinkan mereka bahwa acara ini akan berlangsung dengan sukses, dan bahwa uang mereka aman," katanya.
Untuk mengatasi hal ini, pihak penyelenggara menggunakan platform pengumpulan deposit yang terjamin keamanannya, sehingga tenant merasa lebih aman berinvestasi.
Selain itu, keterbatasan dalam mencari partner perbankan juga menjadi tantangan.
"Kami sudah mencari partner perbankan untuk mendukung transaksi digital dan mesin EDC, namun hingga saat ini belum ada yang bergabung," sebut Dian. Ini berpengaruh pada operasional pembayaran yang lebih nyaman bagi pengunjung dan tenan.
Padahal, Dian bilang, potensinya sangat besar. Paling tidak satu pengunjung bisa berbelanja Rp 100.000-Rp 200.000 per hari. Dikalikan dengan 2.500 pengunjung GBK yang turut hadir ke acara Sundown Market, bisa dibilang potensi dana yang masuk sekitar Rp 250 juta-Rp 500 juta.
Baca Juga: Selama Ramadan 2025, Gratis Masuk Ancol Saat Ngabuburit, Catat Syaratnya!
Target Ke depan
Dian berharap, Sundown Market bisa berkembang lebih jauh, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota lain seperti Jogja dan Bandung, dengan menggandeng lebih banyak asosiasi dan UMKM lokal.
"Harapan kami adalah bisa mengadakan acara ini lebih dari sekali setahun, mungkin tiga kali dalam setahun, dan melibatkan berbagai daerah," tambahnya.
Sundown Market menjadi wadah bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan kuliner lokal dan internasional, sambil mempererat hubungan sosial, terutama selama bulan Ramadan.
Dalam sebulan ke depan, Dian optimistis, acara ini akan berkembang lebih besar seiring dengan adanya berbagai program kreatif yang turut meramaikan pasar, seperti acara nobar (nonton bareng) pertandingan Timnas Indonesia, yang diharapkan bisa menarik lebih banyak pengunjung.
"Harapannya, acara ini bisa menjadi ruang terbuka yang bisa dinikmati semua orang, dengan program-program yang menarik dan bermanfaat," ungkap Dian.
Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Magelang Ramadan 1446 H: Lengkap Salat 5 Waktu
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (4/3): Berawan dan Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News