kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Sunny, komikus Jakarta yang terbang ke Singapura


Jumat, 30 September 2011 / 15:37 WIB
Sunny, komikus Jakarta yang terbang ke Singapura
ILUSTRASI. Jet tempur J-16 China.


Reporter: Hafid Fuad | Editor: Tri Adi

Indonesia memiliki komikus handal yang dilirik negara lain. Seperti Sunny Gho yang kini bekerja di Imaginary Friends Studio, produsen komik di Singapura. Karena bakatnya membuat komik superhero, hingga kini karya Sunny masih dibeli produsen komik itu. Namun, belakangan ia membuat lembaga komik di dalam negeri dengan nama Makko.

Komik ternyata tidak hanya digemari anak-anak saja. Banyak remaja hingga orang tua yang masih menggemari komik. Itulah sebabnya, para pembuat komik atau komikus pun membuat karya nan beragam, mulai cerita pahlawan super atau super hero, komik komedi, komik horor, dan tentu juga komik anak-anak.

Nah, salah satu komikus superhero di Indonesia yang sudah mendapat nama di negeri orang adalah Sunny Gho. Pria asal Jakarta berusia 29 tahun ini sejak 2006 lalu bergabung dengan Imaginary Friends Studio, salah produsen komik terbesar di Singapura dengan jaringan yang mendunia.

Di perusahaan itulah Sunny menyetorkan komik-komik karyanya untuk diterbitkan. Bahkan dari penerbit di Negeri Singa ini, komik karya Sunny bisa melanglang hingga ke Negeri Barack Obama. Tidak hanya itu, selain setor komik, Sunny juga menerima pesanan pembuatan komik dari jaringan Imaginary, seperti dari Marvell, DC, Powergirl, dan banyak lagi.

Dari penerbit asing itu, Sunny mengerjakan komik pahlawan superhero Amerika Serikat seperti Batman, Superman dan lain sebagainya. Dari kerja buat komik ini, "Saban bulan Rp 30 juta bisa saya bawa pulang," kata Sunny.

Dari pengalamannya setor komik dan menerima pesanan komik itulah Sunny jadi paham kekurangan industri komik di Indonesia. Hal pertama yang dia rasakan adalah kurangnya penghargaan atas komik karya asli orang Indonesia. Komik karya komikus di Indonesia dijual murah kepada penerbit dengan sistem pembayaran royalti. "Padahal sistem pembayaran komik itu sebaiknya per lembar bukan menggunakan sistem royalti," katanya.

Keinginan Sunny untuk mengubah cara pembayaran untuk pembuat komik itulah yang kemudian ia tuangkan dengan membuat perusahaan pemasaran komik sendiri pada 2010 lalu. Perusahaan itu bernama Makko.

Lewat perusahaan itu, Sunny mengumpulkan para komikus untuk secara bersama-sama ikut berkarya menghasilkan komik terbaik. "Lembaga ini akan menghargai karya Rp 100.000 per lembar," kata Makko yang menggandeng investor untuk mendirikan lembaga itu.

Walaupun Makko belum berkembang pesat, Sunny sudah berhasil mengumpulkan lima komikus dan sudah memproduksi komik sejak Mei lalu. "Mereka sudah launching dan komiknya bisa dinikmati di www.makko.co secara gratis," terang.

Website perusahaan itu memang menyediakan bacaan komik secara gratis. Itu bertujuan untuk menarik pembaca sebanyak-banyaknya. "Oktober nanti baru kami mencari pengiklan," jelasnya.

Namun agar komik bisa tayang di Makko.co. Sunny menerapkan syarat yang ketat. Misalnya, komik itu harus memiliki karakter khas Indonesia. Maklum, Sunny ingin komikus Indonesia tidak sekadar membuat karakter komik superhero seperti besutan komikus Amerika. "Komik superhero Indonesia harus punya karakter sendiri," terang Sunny.

Selain mengangkat citasara superhero Indonesia, Makko berencana mengembangkan cerita berlatar kebudayaan dan sosial. Di benak Sunny kini sudah banyak karakter yang sedang ia identifikasi, mulai dari karakter pakaian dan atribut hingga gambar-gambar bangunan ala Indonesia. "Kalau ada komikus membuat karya seperti ini, saya akan membayar Rp 100.000 per lembar komik," janji Sunny.

Lebih menarik lagi, selain mendapat bayaran per lembar komik, komikus Indonesia itu masih mendapatkan royalti dari penerbitan komik sebesar 10%. "Setiap bulan kami akan publikasikan komik baru di www.makko.co," kata Sunny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×