kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Suntikan Dana Bikin Majoo Bisa Lebih Maju


Sabtu, 27 Agustus 2022 / 09:05 WIB
Suntikan Dana Bikin Majoo Bisa Lebih Maju


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi yang memberi layanan manajemen ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menarik perhatian investor.

Misalnya, Majoo, yang baru-baru ini mendapat suntikan pendanaan Seri A senilai US$ 10 juta atau setara Rp 149 miliar dari beberapa investor, seperti  BRI Ventures, AC Ventures, Quona Capital, Xendit.

Adi Wahyu Rahadi, Founder dan Chief Executive Officer Majoo Indonesia, menyebutkan, injeksi modal itu bakal Majoo pakai untuk memperluas pasar di Indonesia. Yakni, menawarkan layanan manajemen komprehensif bagi UMKM.

Untuk bisa mencapai target tersebut, Majoo bersiap menambah fitur layanan anyar di tahun ini. Ambil contoh, fitur e-commerce omnichannel untuk memperluas pasar pengguna Majoo. Fitur ini untuk membuat toko online sendiri dan terhubung dengan marketplace besar di pasar dalam negeri.

Kemudian fitur lainnya, ada payrol disbursement. Ini adalah fitur untuk mempermudah pelaku UMKM dalam mengatur pembayaran gaji para pegawai mereka. Mulai dari jadwal gajian bulanan hingga perhitungan gaji, komisi, serta insentif dengan cepat dan mudah.

Baca Juga: Astro Kembali Mendapat Pendanaan Seri A Untuk Perluas Pasar

Tujuan dari keberadaan fitur penggajian tersebut, supaya para UMKM bisa menghemat operasional bisnis menjadi lebih efisiensi dalam segi waktu dan biaya hingga 30%.

Selain itu, UMKM tidak perlu melakukan pembukuan secara manual. Keuntungan lainnya, dengan pembukuan yang tersusun rapi, bisa memudahkan UMKM mendapat modal dari industri perbankan.

"Kami juga akan memperkaya  ekosistem digital Majoo guna dukung UMKM go online," ungkap Adi kepada KONTAN, Jumat (19/8).

Upaya lain yang bakal Majoo lakukan adalah berupaya mencari para talenta terbaik. Harapannya, dengan talenta itu, bisa membuat Majoo lebih inovatif dan berkembang.

Sebelumnya, Majoo juga sudah membuat program untuk memperkuat bisnis para pengguna Majoo yang tak lain adalah UMKM. Contohnya, program Majoowira. Program yang sudah berjalan sejak Maret tahun ini merupakan bimbingan pengembangan bisnis bagi UMKM yang berminat. 

Hasilnya tergolong positif. Sejak aplikasi meluncur tahun lalu hingga Juli 2022, Majoo sudah merangkul 35.000 pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 96% di antaranya adalah pengguna aktif dengan retensi 12 bulan. Sejak peluncuran, Majoo sudah mencatatkan akumulasi nilai transaksi sebanyak 166 juta transaksi dengan total mencapai US$ 940 juta. 

Dengan mengantongi pendanaan Seri A, Adi menargetkan pertumbuhan bisnis Majoo saban tahun bisa minimal dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Untuk bisa mengejar target tersebut, Majoo masih bakal fokus dalam mengoptimalkan pasar di dalam negeri. Tujuannya adalah, biar startup ini bisa menjadi pemimpin pasar dalam layanan manajemen UMKM di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×