kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak mau antri, panggil saja jasa perbaikan sepeda ke rumah


Sabtu, 08 Agustus 2020 / 09:10 WIB
Tak mau antri, panggil saja jasa perbaikan sepeda ke rumah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antrean panjang yang kerap terjadi di bengkel sepeda membuat layanan panggilan jasa bengkel ke rumah tengah naik daun saat ini. Apalagi, pandemi virus korona baru membuat orang cemas ke tempat keramaian, termasuk bengkel sepeda.  

Suwanto, pemilik Bengkel Sepeda Panggilan (BSP), langsung merasakan lonjakan permintaan jasa perbaikan sepeda di rumah sejak April lalu. "Permintaan servis melonjak 100% lebih dan wilayah layanan saya perkecil, dari Jabodetabek menjadi Jakarta saja," katanya ke KONTAN.

Baca Juga: Harga sepeda lipat Polygon bawah Rp 5 juta yang layak Anda pertimbangkan

Awal usaha, BPS yang sudah ada sejak 2017 memang menangani panggilan di wilayah Jabodetabek. Tapi, karena hanya Iwe, panggilan akrab Suwanto, mengerjakan semua perbaikan sepeda seorang diri, membuatnya kewalahan. Dan akhirnya, dia memutuskan untuk melayani order wilayah Jakarta saja.

Baca Juga: Baru! Harga sepeda lipat Pacific Noris Indonesia bersahabat di kantong

Iwe membanderol tarif servis ringan berikut cuci sepeda sebesar Rp 250.000 per sepeda. Untuk jasa rakit dan upgrade sepeda, ia pasang harga Rp 400.000 per sepeda untuk jarak konsumen maksimal 7 kilometer dari tempat kediamannya. Oh iya, tarif itu belum termasuk suku cadang sepeda.

Saat ini, dia mengaku kewalahan dengan permintaan yang datang. Daftar tunggu saja sudah mencapai nomor 1.142. Persoalan lain pun muncul, yakni sulitnya mendapatkan suku cadang untuk sepeda di harga Rp 10 juta ke bawah. "Waktu saya habis untuk mencari spare part," ungkapnya yang pernah memperbaiki sepeda Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Pemain lainnya di usaha jasa service sepeda panggilan ialah Heri, pemiliki Oet Bronik Bike. Sama seperti Iwe, ia memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usahanya. "Bengkel sudah ada dari 2006 dan saya jangkau wilayah Jabodetabek. Kalau bengkel di Cibubur," jelasnya.

Oet Bronik Bike menerima jasa perbaikan ringan hingga bongkar full sepeda atau spa sepeda. Tarif jasa yang Heri banderol mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 400.000 belum termasuk suku cadang. Lantaran memakan waktu dan proses yang rumit, untuk jasa spa sepeda, dia hanya sanggup melayani   tiga sepeda per hari.
Heri dibantu tiga karyawan. Hasilnya, minimal ia bisa meraup pendapatan  Rp 1,2 juta sehari.

Heri punya masalah yang sama seperti Iwe, sulit mendapatkan suku cadang sepeda, terutama untuk harga sepeda di bawah Rp 5 juta. Faktor inilah yang membuat dia tidak dulu menambah jumlah karyawan.

Banjir pesanan panggilan perbaikan sepeda juga Eli Christian Budi Putra rasakan. Pemilik Cristian Cycle dari Yogyakarta ini sejatinya sudah menggeluti usaha ini sejak 2004 tapi sempat vakum mulai 2016. Dan, baru dua bulan terakhir membuka usaha lagi. "Bengkel sepeda panggilan di Yogyakarta belum ada," katanya.

Dia tidak mematok tarif perbaikan sepeda. Tapi, ia bisa meraup pendapatan Rp 4 juta-Rp 6 juta sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×