kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak pernah lelah mengajar anak yatim berwirausaha


Kamis, 13 Juni 2013 / 14:48 WIB
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menekankan beberapa kali kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, perang nuklir tidak bakal terjadi. REUTERS/Kevin Lamarque.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

Di usianya yang masih relatif muda, Dika Restiyani telah sukses menekuni usaha. Bisnisnya adalah pembuatan busana muslim dan berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Di bawah bendera usaha Khalifa, ia meraup omzet puluhan juta per bulan.

Bukan saja di dalam negeri,  busana muslim rancangannya juga telah merambah pasar ekspor.  "Saya sebenarnya baru awal tahun lalu terjun ke usaha, tapi Alhamdulillah respon pasar bagus," kata wanita kelahiran 1988 ini.

Sebagai pebisnis, perempuan yang  akrab disapa Resti ini  tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Ia juga aktif mengembangkan keterampilan anak yatim di daerahnya agar mereka bisa melakukan usaha dan mendapat penghasilan. Kegiatan ini  dilakukannya setahun setelah merintis usaha pembuatan busana muslim. Kebetulan di daerahnya banyak anak yatim yang ditampung di yayasan-yayasan sosial.

Tergerak membantu mereka, Resti pun mencari cara untuk memberikan mereka bekal keterampilan memasuki dunia kerja. Ia kemudian mengajukan proposal kerjasama ke Bank Syariah Mandiri (BSM).

Gayung bersambut, BSM merespon positif program yang digagasnya itu. Sejak awal tahun ini, Resti pun mulai memberikan pelatihan kepada anak yatim dengan difasilitasi BSM.

Sampai saat ini, sudah ada sekitar 200 anak yatim yang mendapat pelatihan kewirausahaan dari Resti. Selain mengikuti pelatihan, mereka juga didorong untuk terjun ke dunia wirausaha.

Makanya, pasca pelatihan, setiap peserta mendapat bantuan modal dari BSM senilai Rp 600.000 per orang. Anak-anak yatim juga selalu diajak setiap ada kegiatan, seperti fashion show. "Sekali event ada 10 anak yatim saya ajak," ujarnya.  

Program pelatihan anak yatim ini terus berlanjut. Dalam waktu dekat, ia juga akan menyelenggarakan pelatihan lagi buat anak yatim. Materi pelatihan meliputi manajemen dan pembuatan proposal usaha.

Selain memberdayakan anak yatim, ia juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya. Mereka dilatih memproduksi boneka. Setelah mahir, Resti menyediakan semua bahan dasar pembuatan boneka.  

Mereka mengerjakan pembuatan boneka di rumahnya masing-masing. Boneka itu dipasarkan mulai harga Rp 15.000 - Rp 35.000 per buah. "Saya kasih buat para ibu 15% - 20% dari harga jual boneka," katanya.  Kegiatan ini dilakukannya sebelum memproduksi busana muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×