Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir yang baru saja menerjang beberapa wilayah di Bali tidak menyurutkan langkah Lev Kroll untuk memulai usaha membuka kawasan usaha terpadu di Tabanan, Bali dengan nama Nuanu Creative City.
Di kawasan 44 hektare (Ha) tersebut, tersaji sebuah ekosistem wisata, mulai dari kreasi dan kegiatan atraksi dalam satu kawasan. Targetnya adalah kreator dan wisatawan lainnya.
Lev Kroll, sebagai CEO Nuanu Creative City bilang, perjalanan usahanya dimulai dari visi yang sederhana.
"Perjalanan mulai dari cinta kami terhadap Bali dan awal yang sederhana," ujarnya beberapa waktu lalu.
Dengan selesainya fase pertama, Nuanu kini secara resmi mengundang publik untuk merasakan langsung ekosistem yang dibangun.
"Di Nuanu untuk sehari memungkinkan pengunjung untuk belajar dan menikmati hal-hal yang menjadi keunikan dari Nuanu. Ada alam, seni & budaya, serta berbagai hal menarik lainnya," tambah Lev.
Dukungan pemerintah Bali juga turut menyokong perkembangan Nuanu sejak awal, dengan harapan dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat Tabanan dan Bali secara keseluruhan.
Sejak mulai menerima pengunjung tahun 2023, Nuanu telah menanamkan model bisnis yang tidak hanya berorientasi laba, tetapi juga pada kesejahteraan bersama.
Fondasi utama visi ini adalah Nuanu Social Fund (NSF), sebuah mekanisme untuk menyalurkan kembali manfaat yang dihasilkan Nuanu kepada masyarakat.
Melalui NSF, pada periode 2023–2025, dana lebih dari Rp 4,1 miliar telah disalurkan untuk mendukung inisiatif budaya, sosial, dan lingkungan. Program ini diklaim melibatkan lebih dari 4.974 peserta, dengan 2.245 penerima manfaat langsung.
Di sektor pendidikan, Nuanu Junior Angels Foundation punya program Kids Academy, yang menyediakan pembelajaran non-formal gratis bagi lebih dari 300 anak di Desa Beraban dan andak Gede. Kurikulumnya mencakup seni, bahasa Inggris, hingga keterampilan kewirausahaan untuk mencetak generasi penerus yang berdaya.
Komitmen Nuanu tidak berhenti di pilar sosial. Restorasi ekologi menjadi fokus utama pengembangan kawasan. Hingga saat ini, Nuanu berhasil mendaur ulang limbah hingga 95%.
Seiring dengan peresmiannya, Nuanu terus melakukan ekspansi fasilitas dan program untuk memperkuat posisi sebagai pusat kreativitas.
Sejumlah pencapaian telah menandai perjalanan Nuanu dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari adanya ProEd Global School hingga instalasi seni serta Aurora Media Park, sebuah jalur hutan interaktif yang sudah ada sejak 2023.
Dengan pengembangan ini, Nuanu membangun model pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan dengan dampak sosial dan lingkungan yang positif dan terukur.
Selanjutnya: Pekan Depan, Meksiko Akan Bahas Pemberlakuan Tarif Perdagangan dengan China
Menarik Dibaca: Prediksi Persis Solo vs Persijap Jepara pada 13 September 2025, Siapa Beruntung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News