Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tawaran kemitraan usaha semakin bervariasi. Tengok saja, tawaran kemitraan Bakmi Sinar Rezeki di Jakarta. Tidak seperti pelaku usaha lain yang membuka skema kemitraan dengan sistem setor modal, Bakmi Sinar Rezeki hanya mensyaratkan calon mitranya menyediakan tempat usaha.
Toni Ho, pemilik Bakmi Sinar Rezeki bilang, ia menawarkan kemitraan dengan sistem bagi hasil. Dalam skema ini, calon mitra, cukup menyediakan ruangan kira-kira seluas 4 x 11 meter. Namun, tempat yang ditawarkan harus kepunyaan mitra sendiri, bukan sewaan.
Nah, seluruh perlengkapan usaha, bahan baku, bahkan operasional sehari-hari dijalankan pihak pusat. “Kami akan menggunakan tempat yang dimiliki mitra menjadi gerai baru Bakmi Sinar Rezeki,” papar Toni.
Untuk itu, Toni akan melakukan survei tempat usaha milik calon mitra. Menurut Toni, lokasi dan lingkungan tempat usaha harus sesuai dengan produk yang ditawarkan. Maklum, bakmi yang dijual mengandung daging babi. "Jadi lingkungan sekitar menjadi prioritas utama pembukaan gerai-gerai baru kami," ungkapnya.
Menurut Toni, sistem kerjasama seperti ini akan menguntungkan bagi mitra. Pasalnya, mitra tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Namun, setiap bulan, mitra bakal mendapat komisi sebesar 20% dari total omzet yang didapat gerai tersebut. Jadi, bisa dibilang tidak ada istilah balik modal mitra.
Kontrak kerjasama akan berlangsung selama setahun. Setelah periode tersebut habis, Toni akan mengevaluasi kinerja gerai tersebut. Jika memang berprospek bagus, tentu saja ia melanjutkan kerjasama untuk tahun berikutnya.
Bakmi Sinar Rezeki fokus menjual sajian bakmi dan nasi tim. Ada 15 varian menu yang bisa dipilih. Satu porsi menu dijual berkisar Rp 20.000 hingga Rp 26.000.
Saat ini, Toni sudah memiliki empat gerai Bakmi Sinar Rezeki yang berlokasi di Sunter dan Kelapa Gading, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News