Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi
Ada tawaran menarik bisnis minuman ice blend dari Choco Drink di Padang, Sumatra Barat. Paket investasinya Rp 3,5 juta dan Rp 6,5 juta. Mitra diperkirakan meraup omzet Rp 9 juta-Rp12 juta per bulan dan balik modal sampai 3 bulan.
Masih besarnya antusias masyarakat di Indonesia terhadap jajanan minuman dingin, membuat para pelaku usaha ice blend kian tertantang untuk mencoba peruntungannya di bisnis ini.
Salah satunya Abruri Sukra yang membuka usaha ice blend dengan bendera usaha Choco Drink di Padang, Sumatra Barat. Usaha ini dirintis Abruri sejak tahun 2014. Melihat usahanya berkembang, Abruri mulai menawarkan kemitraan bisnis pada Agustus 2015.
Saat ini, Choco Drink telah memiliki tujuh gerai. Rinciannya, dua gerai milik pusat di Padang dan lima punya mitra yang tersebar di Padang, Riau dan Bengkulu. "Rencananya bulan depan, pusat akan membuka lagi satu gerai di Padang dan ada satu mitra dari Medan, Sumatra Utara yang bergabung," ujar Abruri.
Bagi mitra yang tertarik bergabung, Abruri menawarkan dua paket investasi kemitraan. Pertama paket senilai Rp 3,5 juta. Dari paket investasi ini, mitra akan mendapatkan peralatan usaha, perlengkapan usaha, bahan baku awal 200 porsi cup, bahan topping, x-banner, dan pelatihan karyawan.
Kedua, paket investasi senilai Rp 6,5 juta. Pada paket ini, mitra akan mendapatkan hal yang sama, namun, jumlah bahan baku awal 300 gelas dan mendapat booth atau gerobak eksklusif.
Abruri menegaskan, kemitraan bisnis Choco Drink berlaku selamanya. Karena itu, pusat tidak mengutip biaya franchise fee maupun royalty fee per bulan. Mitra hanya diwajibkan membeli bahan baku ice blend dari pusat.
Choco Drink menawarkan tujuh varian rasa diantaranya rasa orisinil, dark oreo, coffee zone, chocopucino, choco stroberi, choco blueberry, dan choco caramel. Harganya dibanderol Rp 7.000-Rp 8.000 per gelas, tergantung topping seperti choco chip, keju, oreo, dan kacang. "Kelebihan minuman Choco Drink ialah bubuk yang digunakan dibuat sendiri dan merupakan industri rumahan yang menjamin kualitas produk," kata Abruri.
Dia menghitung, mitra bisa menjual minuman 40 gelas-50 belas per hari dengan omzet Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per hari atau Rp 9 juta-Rp 12 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih 35%-40% dari omzet per bulan. Jadi, mitra bisa balik modal sekitar satu hingga tiga bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
