kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tawaran kemitraan burger dan hotdog itu datang dari Klender


Jumat, 11 November 2011 / 15:39 WIB
Tawaran kemitraan burger dan hotdog itu datang dari Klender
ILUSTRASI. Kotak-kotak berisi vaksin COVID-19?Moderna siap untuk dikirim di pusat distribusi McKesson di Olive Branch, Mississippi, Amerika Serikat, Minggu (20/12/2020). Paul Sancya/Pool via REUTERS


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Burger kian akrab dengan lidah orang Indonesia. Buktinya, penjaja burger marak di mana-mana. Tak hanya ditawarkan di restoran kelas mal, penjual burger kerap ditemui di kedai-kedai kakilima di pinggir jalan.

Jadi, jangan heran bila Anda melihat banyak merek burger lokal di sepanjang jalan. Mereka menawarkan sajian roti bertumpuk dengan keunikan masing-masing.

Salah satunya adalah Klender Burger. Gerai burger milik PT Sera Lestari Global ini mulai menawarkan burger sejak 2008. Menurut S. Indra Kurnia, pemilik Klender Burger, potensi penjualan burger di Indonesia cukup baik. "Sudah banyak orang yang menyukai burger, jadi tak sulit berpromosi," jelas Indra.

Selain itu, bisnis burger cukup sederhana. Alhasil, banyak orang terjun ke bisnis ini. "Namun, banyak juga yang tak bertahan karena tak bisa membuat keunikan dengan produk lain," ujarnya.

Indra bilang, salah satu keunikan sajian burgernya adalah penggunaan bumbu-bumbu untuk menguatkan citarasa lokal. "Kami mengemasnya sesuai dengan lidah orang Indonesia," tuturnya.


Andalkan paket booth

Melihat respons masyarakat yang cukup baik, Indra pun mulai menawarkan waralaba sejak dua tahun lalu. Pada 2011 ini, mereka pun menambah jenis paket investasi. Yakni, paket booth senilai Rp 50 juta dan paket ruko kecil dengan nilai investasi Rp 100 juta. "Dulu kami hanya menawarkan paket mini resto Rp 100 juta," kata Indra.

Paket Rp 50 juta menjadi paket yang paling diandalkan Klender Burger. Pasalnya, mitra bisa membuka booth Klender Burger di lokasi mana pun. Selain itu, dengan paket booth ini, Indra ingin bersaing dengan merek burger lain yang banyak menawarkan paket serupa.

Saat ini, Klender Burger telah memiliki enam menu andalan yang terdiri dari variasi burger dan hotdog. Untuk paket mini resto, Indra melengkapi menu berupa kentang goreng dan steik. "Kami terus mengembangkan menu untuk menghindari kejenuhan pelanggan," tuturnya.

Ia pun berharap, dengan penambahan dua paket baru ini, mitra dan gerai Klender Burger terus bertambah. Saat ini, Indra telah membuka lima gerai Klender Burger milik sendiri dan tiga gerai mitra. "Kami membidik mitra dari luar Jawa, karena potensinya besar," kata Indra.

Dengan harga burger berkisar Rp 6.000 hingga Rp 23.000, Indra memperkirakan mitra paket booth bisa meraup omzet minimal Rp 20 juta per bulan. "Mitra bisa balik modal dalam waktu 1 hingga 1,5 tahun," jelasnya.

Sementara itu, Fery Firmansyah, mitra Klender Burger yang membuka gerai di Kemang, mengatakan, respons pengunjung cukup bagus. "Produk Klender Burger bisa bersaing dengan burger lainnya," kata Fery.

Fery membuka gerai sejak dua tahun lalu dengan mengambil paket Rp 100 juta.

Kurang dari setahun, ia pun berhasil mengembalikan modalnya. Fery bilang, salah satu daya tarik gerainya adalah harga burger yang terjangkau. Ia menjual burger dan hotdog mulai harga Rp 8.000 hingga Rp 20.000.

Kini, dalam sebulan, gerainya mampu meraup omzet Rp 24 juta. Menurut Fery, omzetnya menurun dibandingkan dengan setahun lalu, karena persaingan penjual makanan di Kemang makin ketat.


PT Sera Lestari Global
Jl. Buaran Raya Blok B 19
Jakarta Timur
Telpon (021) 8620886

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×