Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Selain makanan, usaha di sektor minuman juga terbilang ciamik untuk digeluti. Satu waralaba usaha minuman yang sudah sangat terkenal adalah Es Teler 77. Namun, kini ada pula pelaku usaha lain dengan merek Es Teler Classic. Es Teler Classic merupakan brand es teler asal Malang, Jawa timur. Pemiliknya adalah Tiffany Fortunatan.
Menurut Tiffany, ia sudah cukup lama menggeluti usaha es teler, yaitu sejak tahun 1992. Pada waktu itu, ia menggunakan nama Es KTT. Setelah ia merasa usahanya cukup matang, ia pun membuka kemitraan. Ia juga memperkenalkan nama baru, yakni Es Teler Classic.
Tawaran kemitraan baru diluncurkan Agustus 2013. Namun, ternyata respons peminat cukup bagus. Saat ini, sudah ada dua gerai Es Teler Classic milik mitra. Yang satu berlokasi di Malang dan lainnya Tarakan. Gerai milik Tiffany masih tetap satu, yaitu yang berlokasi di Malang.
"Kelebihan kami adalah memiliki ciri khas dengan resep khusus, apalagi kami sudah belasan tahun menggeluti usaha ini," ujar Tiffany. Selain itu, ia menjamin seluruh bahan yang digunakan merupakan bahan alami dan tanpa pengawet.
Es Teler Classic menawarkan enam jenis varian rasa es teler yang dibedakan berdasarkan topping-nya. Ada es teler karamel, orange, souble coklat, karamel durian, orange durian, dan mocca double coklat.
Tiffany meramu paket investasi sebesar Rp 12,5 juta. Dengan investasi tersebut, mitra memperoleh satu buah ice crusher, cup, bahan baku awal, banner, kartu nama, brosur dan pelatihan pembuatan. Mitra tidak dikenakan royalty fee, namun wajib membeli bahan baku serta topping-nya dari pusat.
Tiffany menargetkan investasi mitra bisa kembali dalam waktu enam bulan. Menurut hitungannya, dengan harga es teler Rp 10.000 - Rp 20.000 per porsi, penjualan 20 porsi per hari, mitra bisa memperoleh omzet Rp 9 juta per bulan. Padahal laba bersihnya sekitar 30% - 50% dari omzet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News