kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.415   -22,00   -0,13%
  • IDX 6.888   -81,06   -1,16%
  • KOMPAS100 995   -16,47   -1,63%
  • LQ45 762   -12,49   -1,61%
  • ISSI 225   -2,49   -1,10%
  • IDX30 396   -5,31   -1,32%
  • IDXHIDIV20 465   -6,60   -1,40%
  • IDX80 112   -1,86   -1,64%
  • IDXV30 115   -1,24   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,68   -1,30%

Tenar di atas panggung, ekspansi di bisnis karaoke


Kamis, 06 November 2014 / 15:31 WIB
Tenar di atas panggung, ekspansi di bisnis karaoke
ILUSTRASI. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) mematok target optimistis tahun ini. KONTAN/Muradi


Reporter: Cindy Silviana Sukma, Izzatul Mazidah, Rani Nossar, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Tidak mau menyia-nyiakan nama bekennya sebagai selebritas, sejumlah penyanyi ramai-ramai menjajal peruntungan di bisnis rumah karaoke. Selain masih sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuni, menjalani bisnis karaoke bisa menjadi sumber pundi-pundi uang di masa datang jika pamor keartisan mereka sudah tidak lagi mentereng.

Penyanyi dangdut Inul Daratista tampaknya menjadi  salah satu pelopor penyanyi yang berbisnis tempat karaoke dengan mengusung konsep karaoke keluarga. Melalui merek dagang Inul Vizta, pedangdut goyang ngebor ini memulai usaha karaoke sejak Mei 2005.

Beberapa tahun kemudian sejumlah artis mengekor seperti Rossa lewat merek Diva Family Karaoke di April 2011. Sejumlah artis lainnya juga ikut meramaikan antara lain Afgan Syahreza, Syahrini, Anang Hermansyah dan Charly Van Houten, sampai yang teranyar adalah Dhani Ahmad Prasetyo lewat brand Ahmad Dhani's Masterpiece Family Karaoke.

Kesuksesan Inul mengembangkan gerai karaoke lewat sistem kemitraan usaha di berbagai daerah membuat artis lainnya tergiur untuk berbisnis di sektor serupa. Selain membenamkan duit sebagai investor, para penyanyi ini juga kerap didaulat sebagai brand ambassador untuk memanfaatkan popularitas mereka agar mendongkrak jumlah pengunjung.

Afgan Syahreza misalnya, sejak awal tahun 2014 didaulat oleh pengelola tempat karaoke De’Tones menjadi brand ambassador sekaligus salah satu investor. Nama usaha pun berubah menjadi De'Tones by Afgan.

Muhammad Supandi, Business Development De’Tones menjelaskan, jumlah pengunjung meningkat setelah Afgan bergabung. "Rata-rata pengunjung mencapai 100 orang di akhir pekan," kata dia. Untuk menjadi mitra De'Tones, Anda harus merogoh kocek berkisar antara Rp 4 miliar−Rp 5,5 miliar.

Sementara Anang Hermansyah sejak awal merintis usaha melalui kongsi dengan empat investor lainnya. Kongsi bisnis ini mengusung nama Anang Family Karaoke. Larry Satrio, General Manager Anang Family Karaoke mengatakan, tiap pendiri memiliki porsi saham 20%.

"Menggunakan nama Anang Hermansyah sangat terasa pada jumlah pengunjung. Di akhir pekan bisa sampai 500 pengunjung dalam sehari," kata dia. Saat ini, total gerai Anang Family Karaoke ada lima. Paket investasi kemitraan usaha ini senilai Rp 3 miliar.  

Adapun Christian Santosa, Direktur Pemasaran PT Obing Mitra Sukses, pemilik waralaba Charly VHT Family Karaoke mengungkapkan, Charly juga memiliki saham di perusahaan, namun dia enggan menyebutkan jumlahnya. "Itu rahasia," kata Christian.

Pengamat Marketing dan Manajemen, Daniel Saputro, berpendapat, nama besar sang artis memang dapat memikat konsumen dengan cepat, tapi mereka juga tetap harus memperhatikan kualitas layanan usaha.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×