Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Tren kuliner pedas ternyata masih menyengat. Pasar kuliner pedas di Indonesia memang cukup luas karena penggemar makanan pedas juga banyak.
Melihat peluang yang cukup menjanjikan dari kuliner pedas, Bintang Nusantara, membuka Galeri Pedas di Solo pada 2016 lalu. Dua tahun berjalan, dia menawarkan kemitraan gerainya. "Saat ini gerai kami sendiri sudah ada 4, semuanya di Solo," terangnya.
Ada dua paket kemitraannya, yakni paket mini resto Rp 50 juta dan paket mal Rp 100 juta. Dengan paket tersebut mitra akan mendapat fasilitas peralatan usaha lengkap, desain interior, manajemen, promosi, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal masing-masing item 30 porsi.
Calon mitra hanya perlu menyiapkan lokasi, karyawan, dan biaya renovasi interior. Lokasi untuk paket mini resto seluas 40 m² dan paket mal seukuran foodcourt mal. "Tiap mal punya ketentuan luas foodcourt berbeda," ujar Bintang.
Galeri Pedas menyediakan aneka menu olahan ayam, seafood, ikan, dan daging sapi berbumbu pedas. Ada sekitar 30 menu pedas yang ditawarkan. Sebut saja, gurita saos tempong, gurame mblenger, kepiting mix, ayam gongso, seafood mix, dan sebagainya. Harganya mulai Rp 13.000-Rp 70.000.
"Best seller Galeri Pedas memang olahan seafood. Kami juga menyediakan menu non pedas, jadi yang tidak suka pedas tetap bisa makan di tempat kami," terang Bintang.
Bintang bilang, rata-rata omzet gerai Galeri Pedas berkisar Rp 90 juta-Rp 120 juta per bulan. Perkiraan mitra balik modal sekitar 6 - 12 bulan. Tidak ada biaya bulanan apapun, mitra hanya perlu memasok bumbu dan beberapa bahan yang sulit didapat dari pusat. Salah satu bahan yang susah adalah gurita.
Akhir tahun ini, Bintang akan mencoba Galeri Pedas dengan konsep food truck. "Kami luncurkan di Bali. Ke depannya kalau konsep ini jalan dan berhasil, tidak menutup kemungkinan akan kami tawarkan juga dalam paket kemitraan," pungkasnya.
Pengamat waralaba Djoko Kurniawan menilai bisnis kuliner pedas di tanah air masih sangat bagus potensinya. Sebab, banyak kalangan yang menyukai makanan bercitarasa pedas.
"Potensinya masih ada karena banyak juga pecinta pedas apalagi sekarang sedang tren makanan serba pedas," tuturnya.
Namun meski pasarnya masih luas dan menjanjikan, bukan berarti usaha kemitraan bisa berjalan mulus seutuhnya tanpa hambatan. Djoko mengungkapkan pelaku usaha banyak mengalami kendala pada pengelolaan karyawan dan marketing. Jika dua hal tersebut tidak bisa dikelola dengan benar, bisnis tidak akan jalan.
Galeri Pedas
Jl. Kebangkitan Nasional
No. 4, Solo
HP. 082138554848
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News