Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Sebagian masyarakat pasti menganggap kalajengking sebagai hewan yang mengancam keselamatan karena racunnya. Namun siapa sangka jika pidato Presiden Jokowi beberapa pekan lalu membuat masyarakat heran. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut jika harga racun kalajengking lebih mahal dari harga emas. Harga per liter racun kalajengking konon dibanderol sampai US$ 10,5 juta atau setara Rp 145 miliar.
Ternyata binatang kecil yang memiliki sengatan cukup tajam ini punya penggemar sendiri di Indonesia. Meski tak semua masyarakat menggemarinya, hewan ini sangat populer di antara anggota Komunitas Pecinta Kalajengking Indonesia (KPKI). "Saya pribadi malah tidak tahu kalau harga racun kalajengking mahal. Selama ini saya ternak kalajengking lebih karena hobi, suka dengan kalajengking sejak kuliah," tutur Seno Arifansyah, anggota KPKI sekaligus pemilik Scorpion Shop. Ia beternak kalajengking sejak 2013 lalu.
Pria berdomisili di Jakarta Barat ini membudidayakan beberapa jenis kalajengking seperti asean forest scorpion, emperor scorpion, hottentotta dan centruroides nigrescens. Seno bilang, harga kalajengking anakan miliknya mulai Rp 35.000- Rp 60.000 per ekor. Sedangkan, kalajengking ukuran dewasa dibanderol Rp 150.000-Rp 500.000. "Harga tergantung umur, ukuran dan jenisnya. Emperor scorpion dan cetruroides biasanya yang harganya tinggi, paling laku juga dikalangan kami," ujar Seno. Selama ini, konsumennya selama ini masih berasal dari kalangan hobbies atau kolektor kalajengking.
Bisnis budidaya kalajengking yang berawal dari hobi juga dilakukan oleh Ahamad Gufron asal Jogja. Sama seperti Seno, Ahmad beternak kalajengking sejak tahun 2013. "Awalnya saya takut, tapi ternyata kalajengking tidak seseram yang dianggap orang. Ada jenis yang tidak membahayakan," jelasnya
Ahmad juga beternak beberapa jenis kalajengking seperti asean forest scorpion dan hottentotta. Ia mengatakan jika dua jenis kalajengking tersebut relatif jinak dibanding jenis lainnya.
Ahmad menjual kalajengking anakan mulai Rp 25.000 per ekor. Sedangkan, yang dewasa mulai Rp 100.000 per ekor. "Dua jenis kalajengking yang saya ternakan relatif murah karena populer dan mudah didapat," ungkapnya.
Baik Ahmad maupun Seno sama-sama mengatakan jika permintaan kalajengking memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski demikian, mereka tidak bisa memastikan bisa menjual berapa ekor kalajengking saban bulannya. "Jumlah yang dijual per bulan sebenarnya tidak tentu. Kadang bisa tidak jual sama sekali. Kalau ramai ya bisa sampai 60-70 ekor," kata Ahmad.
Beternak kalajengking cukup rumit, jangan sentuh langsung
Membudidayakan kalajengking ternyata punya banyak tantangan. Butuh perlakuan khusus mulai dari anak-anak sampai dewasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti perawatan kandang, makanan dan soal kelembaban.
Seno Arifansyah, pemilik Scorpion Shop berpesan untuk tidak melakukan kontak fisik secara langsung dengan kalajengking. "Ternaknya susah sih kalau menurut saya. Selain harus hati-hati, perawatannya juga cukup rumit," tuturnya.
Ia menegaskan, jika tertarik beternak kalajengking, harus lebih dulu punya pengetahuan seputar jenis kalajengking. Pasalnya, tiap jenis kalajengking punya standar perawatan yang berbeda. Bahkan, kadar racun dan sengatan tiap jenis kalajengking juga berbeda.
Tingkat bahaya racun dan sengatannya dibagi jadi tiga, yakni rendah, sedang dan tinggi. "Yang racunnya rendah biasanya jenis asean forest scorpion. Kalau yang racunnya tinggi kebanyakan jenis impor," jelas Seno.
Kebersihan dan kelembaban kandang adalah hal penting yang harus diperhatikan. Pasalnya, kandang yang kotor akan mudah mengundang semut maupun kutu. Serangan semut dan kutu sering mengakibatkan kematian pada kalajengking.
"Kalajengking ini hewan yang rentan mati. Bahkan, dari anak-anak. Kalau dari anakan sudah tidak doyan makan, dipastikan bakal susah bertahan hidup. Saat sudah besar juga rentan sama serangan semut dan kutu," ungkapnya. Seno bilang jika kalajengking juga merupakan jenis hewan kanibal.
Kanibalisme kebanyakan timbul pada kalajengking betina setelah musim kawin dan setelah melahirkan. Kalajengking betina tak segan untuk memangsa pasangan maupun anaknya.
Ahmad Gufron, peternak kalajengking asal Jogja juga menuturkan hal serupa. Menurutnya, sifat kanibal kalajengking ini bisa mengancam populasi kalajengking itu sendiri. Maka dari itu, kalajengking betina harus mendapat pasangan yang cocok. "Kalau tidak cocok sama pasangannya pasti dimakan. Sebaiknya, didekatkan lebih dulu dan lihat reaksi keduanya," ujarnya.
Meski budidaya kalajengking cukup menantang, hewan ini memiliki keunggulan, yakni tahan lapar. Kalajengking bukan hewan yang rakus. Ahmad bilang, kalajengking betina bahkan bisa berpuasa selama hamil sampai melahirkan. "Kalajengking ini bisa kuat tidak makan selama setahun. Asalkan diberi air saja," ujarnya. Pakan biasanya diberikan seminggu sekali hingga tiga kali, tergantung jenis dan ukuran kalajengking. Kebanyakan peternak kalajengking memberi pakan jangkrik.
Karena tidak boleh ada kontak langsung dengan kalajengking, baik Ahmad maupun Seno sama-sama menggunakan pinset untuk membersihkan kandang. Intinya, si kalajengking jangan sampai merasa terancam. "Kalau mau pindah kandang, kalajengkingnya digiring saja pelan-pelan ke wadah yang lain dan jangan disentuh," tandas Seno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News