kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timur Rasa untuk petani lebih sejahtera


Sabtu, 21 April 2018 / 10:20 WIB
Timur Rasa untuk petani lebih sejahtera


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Tanaman asli Indonesia kerap mendapat perhatian dari komunitas kesehatan. Seperti andaliman. Selain sebagai bumbu masak, buah andaliman yang masam ini berkhasiat untuk menyehatkan mata, melancarkan pembuluh darah dan menjaga kinerja otak.  

Meski sering menjadi perbincangan tingkat internasional, sayang, petaninya masih hidup pas-pasanya. Terbatasnya jangkauan pasar petani menjadi penyebabnya. Melihat kondisi ini, Martin Kreshna Asda pun tergerak untuk membantu para petani.

Bersama tiga temannya, ia membangun Timur Rasa pada 2017. Timur Rasa menawarkan aneka rempah dan tanaman dengan khasiat kesehatan asli Indonesia. Sebut saja, andaliman, vanili, daun kelor, coklat, gula aren, minyak kepala, kenari dan lainnya. Tiap produk dikemas dalam bentuk siap konsumsi atau siap olah.  

Ambil contoh, daun kelor yang dijadikan teh, coklat  yang dipadukan dengan kelor, lalu diolah menjadi coklat bar, kacang kenari dipadu dengan kelor dan lainnya. Total ada 43 produk yang di jual kepasaran.

Meski masih baru, produknya cukup laris. Mereka telah menjalin kerjasama dengan 35 gerai offline, serta 15 akun marketplace dalam negeri. Harga produknya mulai Rp 18.000 sampai Rp 180.000 per bungkus. Dalam sebulan, omzet mencapai ratusan juta.

Martin menyerap hasil panen para petani dengan harga yang lebih baik dari harga pasar. Dia juga mentransfer ilmu kepada mereka untuk meningkatkan kualitas hasil panen. "Kami fokus pada tahap pasca panen, karena proses itu yang sangat berpengaruh bagi produksi kami," katanya.

Sampai saat ini terdapat lebih dari lima kelompok tani yang bermitra dengan Timur Rasa. Lokasinya tersebar di beberapa wilayah, seperti Maluku, Blora, Semarang, Tuban, dan lainnya.

Selain itu, Martin juga memberdayakan ibu-ibu di sekitar workshopnya di Depok, Jawa Barat dalam prose produksi. Sampai sekarang ada lima karyawan yang membantunya.

Para karyawan pun bisa pulang saat waktu istirahat untuk mengurus anak dan menyiapkan makan siang di rumah. Waktu kerjanya fleksibel agar suami dan anak tetap terurus.

Tidak hanya itu, ingin memberdayakan para muda-mudi setempat agar mendapatkan pendapatan lebih, Martin tengah membuat proyek percobaan pupuk organik dari kulit ari kenari.

Menurutnya, pupuk organik ini cocok untuk segala tanaman dan dapat menjadi pelindung akar tanaman. Proyek ini baru dilakukannya sekitar tiga minggu lalu bersama dua pemuda warga setempat. "Nanti kalau jadi, dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar yang menjadi petani buah, sehingga mereka tidak perlu susah mencari pupuk diluar," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×