Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini
Bagi sebagai besar orang Indonesia, tanaman sorgum mungkin masih belum begitu populer. Maklum, sorgum belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Padahal, komoditas ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan.
Namun, pemanfaatannya sekarang ini kebanyakan buat pakan ternak.
Sorgum juga bisa dijadikan bahan bioetanol dan cat. Lantaran punya banyak manfaat, kini banyak orang tertarik membudidayakan sorgum.
Sorgum memiliki banyak sekali varietas. Namun yang umumnya ditanam untuk bahan pangan adalah sorgum bicolor L. Sorgum sendiri tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya di daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia.
Salah satu petani sorgum adalah Endang Noerhartati di Jawa Timur. Dosen teknologi industri pertanian di Universitas Wijaya Kusuma ini sudah berkecimpung dengan sorgum dan olahannya sejak tahun 2009.
Bahkan Endang juga mengangkat sorgum sebagai bahan tulisan dan penelitiannya. Ia mengaku tertarik mengembangkan komoditas ini karena sorgum memiliki banyak sekali kelebihan. "Mulai dari biji, batang hingga daun sorgum, semuanya bermanfaat," ujar wanita yang aktif membina petani sorgum ini.
Salah satu keunggulan sorgum sebagai bahan pangan adalah non-gluten. Selain itu, sorgum cenderung mudah ditanam dan dapat bertahan di lahan tanaman yang kering. Budidaya sorgum juga tergolong cukup mudah. "Sorgum tumbuh di musim panas, dilempar saja nanti dia akan tumbuh," kata Endang.
Menurut Endang, di daerah Jawa Timur, sorgum ditanam pada bulan April. Khusus daerah Kediri dan Lamongan, sorgum ditanam sekitar bulan Oktober. "Sistem penanamannya juga bergantian. Padi dulu diselingi dengan jagung, baru ditanami sorgum," katanya.
Biaya penanamannya juga cukup terjangkau. Tidak seperti tanaman lain yang berkali-kali dipupuk, sorgum hanya membutuhkan dua tahap pemupukan. Pemupukan dilakukan di hari ketujuh dan setelah satu bulan.
Budidaya sorgum juga ditekuni Andy Hendra di Kediri, Jawa Timur. Pemilik CV Athiya Sukses Global ini mulai mengembangkan sorgum sejak satu tahun lalu. Menurut Andy, sorgum tergolong tanaman menguntungkan. "Bahkan ada petani yang bilang sorgum itu lebih menguntungkan di banding jagung," tutur Andy.
Sorgum sebaiknya ditanam pada musim kemarau di lahan kering. "Saat musim hujan petani memilih menanam padi," ujarnya. Sorgum dapat dipanen dalam waktu empat bulan. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













