Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya pengguna dompet digital menjadikannya kian berbenah untuk menunjang fasilitas serta memberikan kenyamanan yang memadai kepada penggunanya. Pun dengan Gopay yang menghadirkan fitur donasi digital yang berfungsi untuk mempermudah pengguna lakukan donasi.
Hingga di penghujung tahun 2019, donasi digital telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.82 miliar. Dalam penggunaannya, donasi digital dilakukan melalui Gopay. Di tahun 2019 lalu, donasi digital mengalami pertumbuhan sebesar 11 kali lipat, serta penggunaan Gopay telah dipakai untuk kegiatan amal sebanyak 284 juta kali.
Baca Juga: Sequis lucurkan fitur pembayaran GoPay untuk pembelian premi secara digital
“Melalui data ini kita bisa melihat semangat berbagi yang begitu tinggi dari masyarakat Indonesia. GoPay sekarang semakin jadi pilihan masyarakat untuk berdonasi,” ujar Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani kepada Kontan.co.id.
Winny menjelaskan, dalam pelaksanaannya, donasi yang telah terkumpul akan disalurkan melalui layanan GoGive dalam aplikasi Gojek, dimana Gojek menjalin kerjasama dengan kitabisa.com.
Disamping itu, ia turut menambahkan dalam pelaksanaannya donasi digital juga dapat diakses melalui scan QR kode yang tersebar pada lebih dari 400 organisasi non profit, serta rumah ibadah di 21 provinsi Indonesia.
“Seluruh donasi yang dihimpun 100% langsung diterima oleh rumah ibadah dan yayasan. Kesehatan, pendidikan, dan pembangunan sarana prasarana merupakan tiga isu yang paling banyak disumbang donatur,” tambahnya.
Baca Juga: Pembobolan saldo Gopay, antara hacker, kelengahan korban dan perusahaan
Hingga 17 Desember 2019 silam, Gojek melalui Gopay turut memperkenalkan cara baru untuk lakukan sedekah yang aman, mudah serta transaparan melalui metode scan kode QRIS di KOIN NU (Kotak Infaq Nahlatul Ulama). Dengan adanya inovasi tersebut, menjadikan Gopay sebagai pembayaran elektronik pertama yang menggunakan QRIS dalam sektor filantropi.
Winny menjelaskan, dengan adanya QRIS menjadikan 90 juta lebih warga Nahdlatul Ulama (NU) dapat bersedekah secara non-tunai dengan mudah hanya menggunakan satu kode QR.
“Dulu masjid-masjid biasanya hanya memanfaatkan kotak amal dan penghitungannya masih dilakukan manual. Belum lagi, rentan hilang atau dicuri. Kini, dengan adanya inovasi digitalisasi donasi, selain memudahkan jamaah yang semakin terbiasa cashless, juga memudahkan pengurus masjid dan yayasan untuk memonitor transaksi secara online kapanpun dan dimanapun,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Gojek akan lakukan dua hal ini untuk antisipasi penipuan
Hingga kini, popularitas Gopay guna lakukan pembayaran zakat kian berkembang. Pembayaran zakat melalui Gopay dicatat mengalami kenaikan hingga 17 kali lipat sejak fitur GoZakat diluncurkan pada bulan November 2019 silam.
Meski begitu, Head of Government Relations & Public Policy GoPay, Brigitta Ratih Aryanti menambahkan terkait peraturan MDP 0,7% pada dasarnya Gopay akan patuh dengan ketetapan yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia. Hingga kini, Gopay paling banyak memproses rekan usaha guna mendapatkan kode QRIS.
“Kami yakin implementasi QRIS berdampak positif bagi industri, dari pemain, pengguna dan rekan usaha terkait efisiensi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News