Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini
Tren hidup sehat dengan menjalankan olahraga secara teratur membuka banyak peluang bisnis yang potensial. Salah satunya adalah bisnis running belt. Wadah yang dikenakan di pinggang serupa tas pinggang ini belakangan ramai digunakan para penggemar olahraga lari. Running belt ini bisa digunakan tidak hanya untuk tempat ponsel tapi juga barang-barang kecil lainnya seperti kunci kendaraan, uang, kartu ATM atau KTP. Ukurannya yang tipis ini membuat para penggunanya tidak akan merasa terganggu saat berlari.
Salah satu penjual running belt yang merasakan keuntungan ini adalah Hidranto Syafaat. Dia mulai menambah jenis produk ini sejak awal tahun 2014 di toko perlengkapan olahraga miliknya yang bernama Toko Lari. pria yang kerap disapa Anto ini mengaku bisa menjual 100 unit running belt per bulan.
Namun, ketika banyak acara lari dari perusahaan-perusahaan dia mengaku penjualan bisa naik hingga tiga kali lipat dalam sebulan. Biasanya penjualan meningkat ketika ramai event lari sekitar pertengahan tahun hingga akhir tahun. Pada saat itu, Anto dapat meraup omzet sekitar Rp 15 juta per bulan dari hanya berjualan running belt.
Anto bilang, saat ini belum banyak yang menjual produk ini apalagi yang produksi sendiri. "Kebanyakan running belt yang dijual di pasaran itu impor dari China. Tapi saya memang produksi sendiri, jadi kualitas terjamin," jelas Anto yang berdomisili di daerah Jakarta Timur ini.
Pria ini menjual running belt mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per unit. Produknya ada yang satu kantong atau dua kantong. Saat ini, Anto hanya melakukan penjualan online di salah satu forum jual beli. Melalui forum tersebut, ia juga melayani penjualan untuk agen penjual alias reseller. Selama satu tahun menjual running belt, Anto sudah memiliki 10 agen penjual dan pembeli yang tersebar di Malang, Bali, Makassar, Pekanbaru, Jakarta, dan Surabaya. Hanya dengan membeli satu lusin produk, sudah bisa menjadi agen penjual produk ini.
Tidak hanya untuk olah raga lari saja. Running belt ini juga cocok digunakan untuk kegiatan olahraga lainnya, seperti bersepeda dan fitnes. Eka Prasetya, penjual running belt lainnya dari Bandung, Jawa Barat ini juga mengaku penjualannya lumayan bagus seiring tren event olahraga lari di kota-kota besar.
Eka menjual produk ini sekitar Rp 45.000 dan Rp 60.000 per unit. Omzet usahanya sekitar Rp 3 juta per bulan. Selain memasok produk dari rekan usahanya di Bandung, Eka juga memproduksi sendiri. Produknya dia beri merek Lumpat dengan harga Rp 60.000 per unit. Dia menawarkan berbagai macam warna yang bisa dipilih konsumen. Saat ini, Eka masih menggunakan media sosial seperti Facebook dan forum jual beli untuk memasarkan produknya. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News