Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi
Gaya hidup sehat kini menjadi pilihan bagi banyak orang. Beragam cara pun ditempuh. Salah satunya dengan mengonsumsi minuman jus secara rutin. Alhasil, permintaan minuman sehat ini terus bertambah tiap tahun. Mama Roz Juice pun menangkap peluang ini. Mereka membuat jus dari buah segar dengan masa konsumsi terbatas.
Hidup sehat menjadi keinginan banyak orang. Itulah sebabnya, untuk mencapai tingkat kesehatan yang maksimal, sebagian orang menghindari bahan-bahan berbahaya. Salah satunya, bahan pengawet.
Peduli akan dampak buruk bahan pengawet ini pula, Hendrik Setiawan, Direktur PT Adelphi TransAsia Indonesia memproduksi jus bebas pengawet. Mengusung merek Mama Roz, Hendrik mulai menjual jus buah segar ini sejak 2005 silam.
Berbeda dengan jus kemasan lainnya, Mama Roz hanya bisa bertahan dalam waktu tiga hari. Oleh karena itu, untuk memudahkan pelanggannya, selain dijual di supermarket tertentu, Hendrik juga menyediakan layanan antar jus ke rumah maupun ke kantor tanpa ada biaya tambahan.
Selain tanpa bahan pengawet, Hendrik juga mengklaim, jus buatannya ini tak memakai konsentrat buah. Ia hanya menggunakan sari buah murni, baik buah lokal maupun impor.
Target pasar jus Mama Roz adalah semua kalangan baik muda maupun tua, pria dan wanita. Pun begitu, jus premium ini memang membidik kalangan menengah atas sebagai penikmat setianya.
Tak heran, harga jus dengan kemasan botol 600 mililiter ini relatif mahal. Yakni berkisar dari Rp 13.000 sampai Rp 24.000 per botol. "Target kami adalah pekerja kantor yang sibuk tapi tetap mau sehat, karena jus identik dengan sehat dan rasanya pun enak," imbuhnya.
Hendrik bilang, pelanggan setia Mama Roz adalah pekerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Gatot Subroto, Thamrin, maupun perumahan seperti Pondok Indah dan Kelapa Gading. Selain di Jakarta, Mama Roz juga merambah Surabaya, Semarang, dan Bandung.
Waktu antar Mama Roz jus untuk perumahan adalah Senin sampai Sabtu pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB. Sedangkan untuk perkantoran adalah Senin sampai Sabtu, pukul 09.00 sampai pukul 11.30 WIB. Pemesanan pun dilayani satu minggu sebelum diantar.
Proses pembuatan jus di Mama Roz diawali dengan menyortir satu per satu buah dari pemasok sesuai standar Mama Roz. Kemudian, buah-buah itu dibersihkan dengan dicuci dan dikupas.
Setelah itu, buah segar tersebut diperas menggunakan mesin pemeras buah yang didatangkan dari Eropa. Kandungan vitamin yang ada di jus Mama Roz masih lengkap karena proses pembuatan tidak menggunakan pemanasan terhadap buah. "Enzim, nutrisi, dan vitamin di jus Mama Roz juga masih lengkap, karena kami hanya menggunakan gula buah," tandas Hendrik.
Menurut Hendrik, satu botol jus Mama Roz setara dengan dua kilogram (kg) buah segar. Rasa jus ini pun setara dengan perasan jus buah asli buatan rumah. Namun begitu, Mama Roz mengklaim, jusnya tetap lebih murah dibandingkan dengan harga dua kilogram buah di pasaran dan juga proses pembuatan jus sendiri. "Jus yang paling diminati, jambu merah, strawberry, kiwi, dan nanas," pungkasnya.
Peningkatan permintaan jus premium ini naik sebanyak 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kini, dibantu dengan 150 tenaga kerja, dalam satu bulan Mama Roz jus sanggup memproduksi sebanyak 50.000 botol jus buah segar. Asumsi saja, jika harga satu botol jus Mama Roz adalah seharga Rp 20.000 dengan banyaknya produksi sebanyak 50.000 botol, maka Hendrik bisa mendulang omzet Rp 1 miliar per bulan.
Menurut Adhi Siswaja Lukman, Ketua Bidang Kerja-Sama dan Advokasi GAPMMI, tren minuman jus memang meningkat, terlebih di kalangan menengah atas karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Namun, ia mengingatkan pengusaha agar mengutamakan penggunaan buah-buah lokal supaya bisa lebih bersaing dengan produk jus impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News