kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uddo Design berupaya menampung laba dari piring karakter


Sabtu, 20 Juli 2019 / 13:00 WIB
Uddo Design berupaya menampung laba dari piring karakter


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak yang menilai, menggunakan piring kayu sebagai tempat makan lebih aman dibandingkan dengan piring berbahan lain, terutama yang terbuat plastik. Dan, di tangan Uddo Design, piring kayu tidak lagi berbentuk bulat atau oval. Sebab, mereka menciptakan piring kayu berbagai bentuk maupun karakter lucu.

Mia Vinalita, pemilik Uddo Design, merintis usaha ini sejak 2015 lalu. Uddo Design merupakan merek dagang keduanya setelah Studio Amara yang lebih fokus pada produk berbahan kayu dengan desain sederhana seperti nampan saji.

Bengkel produksi Uddo Design berada di daerah Bandung, Jawa Barat. Pemasaran produknya sudah merambah hingga pasar mancanegara. "Karena juga banyak kirim ke luar negeri, maka kami pikir perlu branding yang khusus untuk piring unik ini yakni Uddo Design. Jadi, publik tahu kalau Uddo pasti produk piring bentuk lucu-lucu," kata Mia kepada KONTAN.

Pemasaran piring kayu karakter Uddo Design memang lebih banyak ke mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Republik Ceko, dan Amerika Serikat (AS). "Kalau Uddo Design banyak ke luar, sedangkan Studio Amara pesanan restoran atau kafe lokal," imbuh Mia.

Saban bulan, Uddo Design mampu memproduksi 1.000 hingga 1.500 piring. Sebanyak 60% sampai 70% merupakan pesanan dari luar negeri. Harga piring karakter buatan Mia berbanderol harga Rp 100.000 untuk ukuran kecil dan Rp 180.000 yang ukuran standar. Namun, harga tersebut kembali lagi pada bahan baku kayu yang digunakan. "Beda kayu beda harga," ungkap dia.

Bicara bentuk dan model karakter piring Uddo Design, Mia tak bisa memerinci satu per satu lantaran jumlahnya banyak. Cuma, mengacu foto-foto di akun Instagram Uddo Design @uddo.design, bentuk dan model piring mulai binatang, bintang, tokoh kartun, buah-buahan, hingga mobil-mobilan. Cuma, "Desain favorit kelinci sama rubah," sebutnya.

Bahan baku yang Uddo Design gunakan tentu bukan kayu sembarangan. Adalah white oak dan red wood yang menjadi menjadi bahan dasar piring karakter Uddo Design. "Kayu kami ada yang impor juga ada lokal. Kalau impor ada supplier kayunya sendiri," beber Mia.

Perbedaan penggunaan kayu lokal dengan impor, Mia menjelaskan, hanya pada motif alami dan warna kayu. Untuk sistem penjualan di Uddo Design adalah pre-order (PO) atau dengan kata lain tidak menyediakan produk yang siap jual.

Meski punya prospek cerah dan permintaan pasar yang cukup besar, bisnis piring kayu karakter tetap memiliki tantangan. Tantangan yang Uddo Design hadapi ada pada bahan baku.

Menurut Mia, bahan baku dari oak white dan red wood harus melalui proses yang cukup panjang sebelum akhirnya menjadi sebuah piring karakter. Proses penyiapan bahan baku kayu juga terbilang cukup lama, sekitar satu bulan.

Yang jelas dari bisnis ini, Mia bisa mengumpulkan omzet setiap bulan dari penjualan piring kayu nan unik ini mencapai Rp 300 juta. "Kurang lebih (omzet) yang saya kantongi sekitar Rp 300 juta," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×