Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
Komik merupakan buku cerita bergambar yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Bukan hanya anak-anak tapi juga remaja hingga orang dewasa. Itu sebabnya, pangsa pasar komik di negeri ini cukup besar.
Kendati demikian, industri komik di Indonesia lebih banyak di kuasai oleh komik-komik asing seperti dari negeri sakura Jepang, Korea, Cina dan Amerika. Padahal, banyak komikus lokal yang bisa menciptakan komik yang tak kalah bagus dari komik luar tapi terkendala dalam mendistribusikan karyanya.
Adalah Wisnu Manupraba seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah merintis perusahaan berbasis digital untuk menfasilitasi para komikus lokal untuk bisa mempublikasikan komik-komiknya yang diberi nama www.ngomik.com.
Di sini, Komikus tak perlu lagi tergantung pada pada penerbit karena dia sendiri yang akan menjadi editor atas karyanya dan pembacalah yang yang akan menetukan bagus tidaknya komik tersebut.
Wisnu bersama dua orang temannya merintis ngomik.com pada Mei 2010 dibawah perusahaan Javan IT Services. Wisnu menuturkan ide awal ngomik.com ini bermula dari kecintaannya membaca komik-komik asing, terutama komik asal negeri Sakura.
Sementara, ia mendapati ada beberapa dari temannya yang suka sekali membuat komik. Wisnu pun kemudian mulai melakukan riset kecil-kecilan dan berdiskusi dengan beberapa komikus.
Ia pun mendapat kesimpulan bahwa komik Indonesia memang tidak maju. Para komikus lokal sulit menerbitkan komik karena dominasi komik asing. “Kemudian saya iseng-iseng mencari domain, ternyata ngomik.com masih bisa digunakan dan mulailah proyek ini berjalan,” kata dia
Dengan bermodalkan Rp 100.000 untuk membeli domain, Wisnu dan timnya akhirnya membangun ngomik.com. Tim dalam proyek ini ada empat orang. Agar dikenal luas, mereka menjalin kerjasama dengan komunitas komik untuk melakukan sosialisasi.
Kehadiran ngomik.com ini pun disambut baik oleh para komikus Indonesia. Mereka yang dulu kesulitan mempublikasikan karyanya, kini tinggal membuat akun di situs ini lalu mengunduh karyanya disitu. Kini, sudah ada sekitar 6.500 lebih judul komik dengan total 11.000 lebih bab komik yang dihasilkan oleh komikus Indonesia. "Sampai saat ini sudah ada 2.500 komikus yang bergabung dengan ngomik.com," ujar dia.
Di sini tersedia 11 aliran cerita komik yaitu aksi, komedi, fantasi, misteri, drama, fiksi ilmiah, edukasi, olahraga, sejarah, parodi, dan juga slice of life atau cerita kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan pembaca, di situs ini sudah ada masing-masing tempat untuk mencari komik sesuai dengan genre cerita yang diinginkan.
Gencar cari investor
Saat ini ngomik.com tidak hanya bisa dinikmati dari personal computer (PC) tapi juga bisa dinikmati dari perangkat ponsel pintar berbasis android yang bisa diunduh di google playstore. Bagi penggemar komik yang ingin bergabung menikmati komik digital, tinggal menginstal aplikasi ini di ponsel dan memilih komik yang tersedia.
Komik-komik di sini disediakan dalam dua jenis layanan yaitu komik gratis dan premium. Dengan layanan gratis, pembaca bisa menikmati komik cuma-cuma, namun ada sisipan iklan. Sedangkan komik premium bebas dari iklan tapi pembaca harus membeli terlebih dahulu. Harga komik premium dibanderol rata-rata Rp 2.000 per satu komik.
Wisnu bilang, yang menentukan komik itu berbayar atau gratis adalah komikus itu sendiri. Para komikus bisa mendistribusikan karyanya sendiri dan mendapatkan penghasilan dari situ. “Kami memberlakukan pembagian pendapatan dari iklan dan juga royalti untuk komik premium,” kata pria kelahiran 18 Juli 1986 ini.
Saat ini sudah ada 88.000 pembaca yang terdaftar di ngomik.com. Kendati demikian, lulusan sarjana Teknik Informatika ITB ini mengaku omzetnya belum besar, lantaran bisnis ini baru dirintis. Mengembangkan bisnis komik digital ini bukan tanpa kendala. Meski pasarnya besar, pada umumnya penikmat komik masih lebih menyukai komik asing, terutama komik Jepang. Sehingga banyak juga orang yang menanyakan komik-komik Jepang seperti Naruto atau Doraemon. “Padahal start up ini kami mulai untuk menjadi media distribusi komik Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, awalnya ngomik.com merupakan proyek sampingan di sela-sela menjalankan perusahaan patungan dengan teman-temannya yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi yakni PT Javan Cipta Solusi. Sehingga, pembagian waktu dan tenaga kerja yang setengah-setengah membuat pengembangan situs tidak bisa optimal.
Namun, saat ini tim pengembangan ngomik.com telah dipisahkan dari PT Javan Cipta Solusi. Agar cepat berkembang, Wisnu juga mencari investor untuk membantu membiayai pengembangan dan operasional perusahaan. Sementara untuk menambah jumlah komik yang dipajang, Wisnu kini pun telah bekerjasama dengan penerbit besar seperti Gramedia Pustaka Utama. "Kami sedang intens menjalin kerjasama dengan berbagai rekanan strategis seperti penerbit dan juga operator telekomunikasi,” tuturnya.
Saat ini Wisnu beserta timnya sedang fokus mengembangkan versi baru situs ini di PC dan aplikasi di ponsel pintar. Pengembangan ini bisa berjalan lebih lancar setelah bisnis start up milik Wisnu ini terpilih menjadi salah satu perusahaan yang mengikuti program pengembangan produk dari Ideabox yang diselenggarakan oleh salah satu operator telekomunikasi di Indonesia.
Ia mengaku selama diinkubator Ideabox dalam empat bulan belakangan ini, ngomik.com berkembang. Wisnu dibantu untuk membuat ulang semuanya dari sisi teknologi hingga mengembangkan teknik pemasaran. Ia mengungkapkan, aplikasi ngomik.com segera akan tersedia juga di semua sistem operasi ponsel pintar seperti iOS dan windows phone.
Jika dapat investor tahun ini, Wisnu menargetkan pembaca situs ini bisa bertambah menjadi 500.000 dan mencapai 2 juta pembaca dalam dua tahun ini. Wisnu berharap ngomik.com bisa membawa angin segar bagi industri komik dalam negeri untuk semakin berkembang.
Dia juga berharap komik-komik lokal bisa didistribusikan dengan mudah dan bisa menjangkau daerah di manapun dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu, dengan kehadiran situs ini, kedepannya diharapkan akan lahir karakter-karakter komik karya anak negeri serta tercipta permainan dan film buatan tangan kreatif dari anak bangsa.
Pengamat bisnis waralaba dari Proverb Consulting Erwin Halim menilai, peluang bisnis ngomik.com masih sangat menjanjikan karena masih sedikit pelaku di sektor ini di Indonesia. Apalagi, penggemar komik dalam negeri tergolong cukup besar.
Kendati demikian, Erwin mengatakan, agar bisa terus berkembang bisnis start up seperti ini harus benar-benar dikelola dengan baik. Apalagi, kata dia, yang akan menerima kehadiran ngomik.com ini hanyalah orang-orang terutama kaum muda yang sudah familiar dengan internet dan perangkat komunikasi canggih. "Jadi pemiliknya ini harus fokus mengembangkan bisnis ini, tidak boleh setengah-setengah," ujarnya.
Selain itu, Erwin mengatakan, pemilik usaha harus berusaha memperkenalkan ngomik.com ini ke masyarakat agar mereka mau mengunjungi website mereka. Melakukan branding dan promosi juga kebutuhan penting untuk mengais untung. Harapannya: "Banyak pembaca atau pengguna yang datang," kata dia.
Selain itu, untuk meningkatkan pendapatan usaha, pengelola bisnis ini juga harus bekerjasama dengan beberapa pihak terutama untuk mendorong orang lain mau beriklan di website ini. "Karena dari iklan itulah dia akan membayar para komikus yang menjadi kontributor," kata Erwin.
Langkah-langkah strategi bisnis yang Erwin berikan, saat ini memang sedang dalam pengerjaan oleh Wisnu Manupraba sebagai pendiri ngomik.com dan timnya. Saat ini Wisnu sedang mempercantik paras situs komik digital buatannya, baik di PC maupun di ponsel pintar. "Kami berusaha untuk bisa bekerjasama dengan banyak penerbit dan perusahaan telekomunikasi," ujar Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News