kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya genjot produksi susu domestik lewat kemitraan dengan peternak sapi lokal


Minggu, 20 Oktober 2019 / 21:05 WIB
Upaya genjot produksi susu domestik lewat kemitraan dengan peternak sapi lokal
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan susu sapi hasil perahannya di salah satu peternakan Sapi Perah kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2019). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmen Kementerian Pertanian membantu peternak untuk menggenjot produk


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Frisian Flag Indonesia terus berupaya mendapatkan pasokan bahan baku susu sapi dari peternak sapi lokal. Salah satu upaya lewat Program  Bewara, yakni bincang-bincang dan tukar pikiran dengan para peternak lokal. Biasanya juga mendatangkan ahli peternakan juga.

Langkah ini penting dilakukan perusahaan asal Belanda tersebut. Sebab produksi susu lokal saban tahunnya baru mencapai 864.600 ton. Atau masih sekitar 19% saja dari kebutuhan susu nasional yang mencapai 4,5 juta ton per tahunnya.

Kali ini, Frisian Flag mengadakan pembahasan dengan Koperasi Bangun Lestari di Tulungagung, Jawa Timur di program tersebut pada akhir pekan kemarin (18/10).   Efi Lutfillah, Fresh Milk Relationship Manager Frisian Flag Indonesia Efi Lutfillah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peranan penting peternak sapi perah lokal dalam ketersediaan susu nasional dan kontribusinya terhadap gizi nasional.

Dan yang tidak kalah penting adalah para peternak bisa menggenjot  produksi sapi perah yang berefek pada naiknya kesejahteraan mereka. “Kami berharap masyarakat lebih menyadari kontribusi peternak lokal dalam penyediaan kebutuhan susu dan gizi nasional,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/10).

Baca Juga: Upaya peternak sapi perah memompa kinerja sapi hasilkan susu

Ketua Koperasi Bangun Lestari Tulungagung, Muntohin mengakui adanya perubahan signifikan yang dialami oleh para peternak lewat program tersebut. Maklum, sebagian besar peternak di wilayahnya adalah peternak turunan. Dan pengetahuan biasanya didapat secara terbatas. “Kami sebelumnya tidak mengetahui apa yang dibutuhkan industri, begitu pula sebaliknya,” katanya.

Dengan adanya kemitraan dengan Frisian Flag Indonesia, para peternak jadi tahu cara mendongkrak produktivitas sapi perah. Misalnya, pemberian pakan yang tepat serta pemberian tempat tidur bagi sapi. Ia pun berharap, adanya  program tersebut bisa membuat profesi peternak sapi perah kembali dilirik oleh para generasi yang lebih muda.

Selain program eduksai Bewara, Frisian Flag Indonesia juga memiliki program lainnya seperti  program Farmer2Farmer, Young Farmer Academy, Milk Collection Point (MCP) dan Dairy Village.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×