kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Hi App menjadi platform komunikasi bisnis


Sabtu, 07 November 2020 / 09:55 WIB
Upaya Hi App menjadi platform komunikasi bisnis


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi komunikasi digital jadi kebutuhan saat ini. Malah, tanpa aplikasi komunikasi tersebut, setiap gadget jadi kurang optimal penggunaannya. Tak heran, aplikasi komunikasi digital seperti WhatsApps seolah menjadi kebutuhan pokok banyak orang saat ini.

Melihat kondisi tersebut, PT Helllo Kreasi Indonesia membuat aplikasi komunikasi digital berbasis chat berlabel Hi App. Platform ini baru saja resmi meluncur pada 20 Oktober 2020. 

Michelle Kusuma, Managing Director Hello Kreasi Indonesia, menjelaskan ada beberapa fitur yang ada di aplikasi Hi App. Ambil contoh, penerjemah pesan, chat organizer, dan berbagi dokumen, termasuk mode gelap dan mode terang. 

Penerjemah pesan merupakan salah satu fitur yang membedakan Hi App dengan aplikasi sejenis lainnya. "Fitur ini juga memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi online bahasa Inggris yang digunakan untuk referensi pekerjaan atau kegiatan lainnya," kata Michelle kepada KONTAN.

Baca Juga: Mudahkan Akses Internet, Start-up “Kecilin” Kembangkan Solusi Hemat Quota VPN+

Saat ini, fitur penerjemah di Hi App baru tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saja.

Sementara chat organizer adalah fitur yang bisa memisahkan ruang obrolan pribadi dan kelompok. Kemudian, untuk fitur berbagi file atau data (sharing), Hi Apps bisa kerjakan dengan kapasitas hingga 100 megabyte (MB).

Untuk saat ini, semua fitur tersebut bisa pengguna manfaatkan secara gratis. Maklum, Hi App tengah menjaring konsumen atau pengguna. Michelle menargetkan, bisa menyedot 2.000 sampai 4.000 unduhan per hari mulai tahun depan. Harapannya, di akhir 2021 mendatang, pengguna aplikasi Hi App bisa mencapai 700.000 user. 

Selain yang sudah ada dan tersedia gratis, Hi App berencana mengembangkan fitur berbayar. Terutama, yang mengincar pengguna dari kalangan pebisnis. Tujuannya, untuk mempermudah komunikasi mereka dengan para klien. "Harganya nanti disesuaikan dengan market value (nilai pasar)   Hi App," sebut dia.

Maklum, monetisasi yang Hi App lakukan tergolong beragam. Selain lewat fitur berbayar, Hi App juga berharap pendapatannya bisa berasal dari market value platform mereka, yang tergantung dari seberapa banyak jumlah pengguna. Upaya bisnis lainnya adalah bekerjasama dengan organisasi atau pebisnis yang mau memanfaatkan aplikasi Hi App sebagai sarana komunikasi mereka.

Rupanya, Hi App bakal mengembangkan aplikasi mereka sebagai official account bagi perusahaan atau organisasi. Kelak, lewat official account, pengguna bisa berinteraksi dengan klien atau pihak lain lewat pesan atau obrolan langsung. Michelle juga memastikan, layanan premium lain juga bakal ada di aplikasi Hi App. Sayang, ia tidak memerinci target bisnis yang Hi App patok di tahun depan.

Selanjutnya: Memupuk laba dari tren berkebun di masa pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×