kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Mengerek Status UMKM Agar Kian Bersinar


Sabtu, 25 Maret 2023 / 12:00 WIB
Upaya Mengerek Status UMKM Agar Kian Bersinar


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. salah satu cita-cita banyak pihak yang kerap digaungkan adalah bisa mendongkrak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa naik kelas. Upaya tersebut juga dilakoni oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Sejauh ini, YDBA menyebut pihaknya sudah membantu menaikkan kelas 1.013 UMKM.  Terbaru, YDBA tengah melakukan proyek percontohan menaikkan kelas UMKM di bidang manufaktur. Ini adalah salah satu bidang UMKM yang mendapat perhatian dari YDBA. Maklum, sebagian UMKM di bidang ini juga menjadi pemasok suku cadang ke perusahaan dibawah naungan Grup Astra.

Misalnya saja produsen komponen otomotif PT FNF Metalindo Utama. Perusahaan ini  sudah menjadi pemasok utama PT Astra Honda Motor (AHM).  FNF Metalindo juga menjadi pemasok tier dua di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIIN). 

Perubahan terjadi pada FNF Metalindo setelah mendapat pembinaan dari YDBA. Mulai dari pengembangan manajemen, sistem kerja hingga penerapan 5R (Resik, Rapi, Ringkas, Rajin dan Rawat). Salah satu perubahan terlihat dari perilaku pekerjanya yang dulu kerap memakai celana pendek saat bekerja, atau menyetel musik dangdut, kini berubah laiknya karyawan pabrikan besar.

Faizal Amri Elfaz, pemilik dan Direktur FNF Metalindo Utama menyebut kini perusahaannya bersiap menghadapi tantangan berikutnya di industri otomotif, yakni menuju ke kendaraan listrik.

Garap UMKM Tegal

Nah, di proyek percontohan nanti, YDBA bakal memilih empat industri kecil dan menengah (IKM) manufaktur di area Tegal, Jawa Tengah. Yakni PT Sinergi Mandiri Teknikatama dan PT Cipta Mandiri Tegal di bisnis alat berat. Lalu PT Mitra Karya Tegal di usaha otomotif) dan UD Setia Kawan di bidang perkapalan. 

Setelah empat UMKM binaan ini, YDBA bakal memperluas ke UMKM lainnya. Adapun status dari UMKM binaan tersebut masuk kategori pra-mandiri.

"Ini akan menjadi penyemangat bagi IKM YDBA," kata Sigit P Kumala, Ketua Pengurus YDBA (21/3).

Nah, dalam program IKM naik kelas tersebut, YDBA menjalin kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta.

Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mempercepat UMKM binaan YDBA untuk naik kelas. Dengan adanya kolaborasi tersebut akan memperkaya pola pengembangan pembinaan dan sebagai upaya mencari off taker bagi para UMKM binaan.

YDBA juga berharap dengan kolaborasi tersebut juga dapat membantu para IKM binaan masuk tahapan industri 4.0.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×