kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usaha kuliner bebek tetap meleter


Senin, 03 Juni 2013 / 15:28 WIB
Usaha kuliner bebek tetap meleter
ILUSTRASI. Adik perempuan Kim Jong Un naik pangkat jadi anggota Politbiro? REUTERS/Jorge Silva/Pool/File Photo.


Reporter: Revi Yohana, Pravita Kusumaningtias, Noor Muhammad Falih, Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Makanan olahan bebek sudah menjadi menu favorit masyarakat Indonesia. Mayoritas penggemar kuliner bebek ini memilih untuk membeli olahan bebek di luar rumah. Pasalnya, berbeda dengan ayam, mengolah daging bebek butuh teknik khusus supaya dagingnya tidak berbau amis dan tak alot.

Makanya, peluang berbisnis kuliner olahan bebek masih menggiurkan. Usaha yang menjajakan kuliner bebek pun kian marak. Tiga brand yang cukup populer, yaitu Bebek Goreng Rahminten, Bebek Garang, dan Bebek Abi 1983.

Dari hasil ulasan KONTAN jumlah gerai ketiga brand itu masih terus tumbuh. Penyebabnya, para pemilik gerai menerapkan berbagai strategi agar bisa terus berkembang. Misalnya, memperbanyak variasi menu, dan ada pula yang menurunkan harga paket investasi. Berikut ini ulasannya.

Bebek Rahminten

Usaha kuliner bebek ini dibuka pertama kali di Lamongan, Jawa Timur, sejak 2006. Sementara, peluang kemitraan mulai ditawarkan tiga tahun kemudian. Ketika terakhir kali KONTAN mengulas tawaran kemitraan Bebek Goreng Rahminten, pada Januari 2012, tercatat sudah ada 21 gerai yang tersebar di Surabaya, Malang, dan Lamongan. Dari jumlah tersebut, 14 gerai milik mitra, selebihnya milik pusat.

Kini, gerai Bebek Goreng Rahminten sudah bertambah menjadi 29. Delapan gerai baru merupakan gerai milik pusat.

Pemilik Bebek Goreng Rahminten, Dymas Tunggul Panuju mengaku, menutup sementara tawaran kemitraan sejak Oktober tahun lalu. "Ini kami lakukan karena kawasan Jawa Timur sempat terserang virus unggas, yang juga menyerang salah satu peternakan unggas kami," paparnya.

Memang, sejak awal, Bebek Goreng Rahminten memasok bahan baku bebek dari peternakan milik sendiri.

Dymas mengatakan, sekarang permintaan bahan baku dari gerai yang ada terus semakin meningkat bahkan cenderung melonjak. "Sebelumnya, permintaan bahan baku masih 22.500 ekor per bulan, saat ini sudah mencapai 25.500 ekor sebulan," ungkapnya. Padahal pasokan dari peternakannya belum stabil. Meski begitu, menurut Dymas, seluruh gerai yang ada masih berjalan baik.   

Setelah melakukan langkah-langkah perbaikan terkait virus, Dymas berencana  membuka lagi tawaran kemitraan Bebek Goreng Rahminten pada akhir tahun ini.

Nantinya, tawaran serta syarat yang diterapkan akan sama seperti sebelumnya. Pertama, mitra wajib membayar franchise fee Rp 30 juta. Kedua, menyiapkan lokasi usaha milik sendiri. Dari besaran investasi itu, mitra akan mendapat satu unit motor, perlengkapan dapur mulai dari kompor hingga lemari es, branding lokasi usaha, serta bahan baku awal berupa bebek beku dan sambal.

Bebek Garang

Kedai Bebek Garang pertama kali dirintis oleh Ali Bagus Anta di Bandung pada 2008. Tawaran kemitraan pun sudah dibuka sejak 2011. Namun, sampai tahun lalu, ketika KONTAN mengulas tawaran kemitraan ini, Bebek Garang belum berhasil menjaring mitra.

Hingga akhirnya, di penghujung 2012, Ali memutuskan bergabung dengan kemitraan  Baba Rafi untuk lebih mempopulerkan brand Bebek Garang. Alhasil, kini mitranya mulai bermunculan.

Marketing Franchise Bebek Garang Henry Suryawijaya  menyebut, sekarang terdapat delapan gerai Bebek Garang. Rinciannya, satu gerai pusat, dan tujuh gerai milik mitra. "Nanti, akan tambah  tiga lagi di Jakarta," ujarnya.

Besaran investasi pun dikerek, dari semula Rp 200 juta, kini menjadi Rp 400 juta. Paket tersebut termasuk kerjasama selama enam tahun, peralatan lengkap, perizinan, serta bahan baku 1.000 porsi.

Kata Henry, manajemen menerapkan sistem bisnis syariah tanpa royalti fee. Rasio pembagian profit antara pusat dan mitra sebesar 50:50.

Henry memperkirakan, saban hari, gerai mitra bisa meraup omzet Rp 4 juta, atau sekitar Rp 120 juta per bulan. Namun ia mengklaim, rata-rata mitra bisa melampaui target omzet yang dipatok. Dengan perhitungan itu, ia yakin mitra bisa balik modal dalam waktu dua tahun.

Supaya usahanya bisa terus berkembang, Henry mengaku, pihaknya rajin menambah variasi menu. Katanya, sejak dua minggu lalu, mereka sudah menambah 10 menu baru, antara lain bebek green tea, nasi goreng, tahu goreng garang, tumis tauge, dan cah sayuran. "Untuk di Jakarta kami sudah berani mengeluarkan pancake. Tadinya, baru dijual di gerai Bandung saja," tuturnya.

Namun, gerai Bebek Garang sudah mulai mengerek harga jual, lantaran gejolak harga bahan pangan pokok di pasar. Harga setiap porsi menu rata-rata dikerek Rp 1.000.

Bebek Abi 1983

Bebek Abi 1983 merupakan pemain lama di bisnis kuliner olahan bebek. Usaha ini dirintis sejak 1983 di Surabaya, Jawa Timur. Kini, Bobby  Hendrawan mewarisi usaha orangtuanya.

Rumah makan yang dikelola Bobby sampai sekarang masih menjagokan menu bebek kremes dan bebek bakar. Saat KONTAN mengulas tawaran kemitraan Bebek Abi 1983 pada awal tahun lalu, sudah ada 17 gerai yang tersebar di Surabaya, Tasikmalaya, Makassar, Kendari, Kediri, dan Malang. Dua gerai milik pusat, dan 15 sisanya mitra.

Kala itu, Bobby mengemas dua pilihan paket investasi bagi calon mitra, yaitu paket kemitraan gerobak dan restoran. Paket gerobak ditawarkan senilai Rp 25 juta, sedangkan paket restoran seharga Rp 150 juta.

Nah, demi lebih mendongkrak minat mitra, mulai tahun ini, Bobby memangkas besaran investasi untuk paket restoran. Calon mitra hanya perlu merogoh kocek Rp 100 juta untuk memboyong paket restoran. "Besaran investasi untuk paket resto memang sengaja kami turunkan untuk lebih memikat calon mitra," ujar Bobby.

Terbukti, strategi itu membuahkan hasil. Sekarang, sudah ada sekitar 22 cabang Bebek Abi 1983 yang tersebar tidak hanya di Pulau Jawa, melainkan sampai ke Sulawesi dan Sumatera Selatan. Rinciannya, 20 gerai mitra berupa gerobak dan restoran. Di luar itu, Bobby memiliki dua gerai sendiri yang berada di Surabaya dan Mojokerto.

Berbeda dengan paket investasi yang dipangkas, harga menu justru dikerek. Sebelumnya, harga menu masih dibanderol mulai dari
Rp 16.000 hingga Rp 18.000 per porsi. Namun, sekarang berkisar Rp 15.000 sampai
Rp 25.000 per porsi.
 
Bobby mengklaim, mitra bisa mengantongi keuntungan bersih 20%-30% dari total omzet bulanan. Dengan target tersebut, mitra paket gerobak bisa balik modal dalam waktu setahun, sedangkan mitra paket restoran bisa balik modal dalam 1,5 tahun. "Paket restoran bisa menjual lebih banyak porsi tiap hari," imbuhnya.

Menurut Bobby, menu yang diusungnya bisa diterima masyarakat luas, lantaran mengandung bumbu yang memiliki ciri khas olahan bebek asal Surabaya. "Bumbu yang kami gunakan merupakan resep turun temurun dari orang tua saya. Beda dari yang lain," ungkapnya.

Ia menargetkan, hingga tutup tahun ini, bisa memiliki 40 gerai Bebek Abi 1983. Makanya, Bobby lebih gencar promosi di internet, serta mengikuti pameran dan ulasan di berbagai media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×