kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.237   0,00   0,00%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Usaha kursus bahasa Inggris masih terbuka


Kamis, 12 April 2012 / 15:45 WIB
Usaha kursus bahasa Inggris masih terbuka
ILUSTRASI. Bukukan kerugian tahun lalu, simak rekomendasi saham PGAS


Reporter: Noverius Laoli, Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya mahir menguasai bahasa Inggris. Selain menjadi mata pelajaran wajib di sekolah, bahasa asing paling populer di dunia ini juga sudah menjadi bahasa pengantar untuk menjalin hubungan dengan negara lain.

Itu sebabnya, minat orangtua memasukkan anaknya ke tempat bimbingan belajar (bimbel) yang memberikan les dan kursus bahasa Inggris tak pernah surut. Tak heran bila bisnis bimbel bahasa Inggris pun menjamur, termasuk berbagai tawaran waralaba maupun kemitraan.

Tawaran kemitraan bimbel bahasa Inggris ini salah satunya datang dari Smart English yang berkantor pusat di Yogyakarta. General Manager Smart English Mohammad Bambang Pamungkas bilang, Smart English sudah menawarkan kemitraan sejak 2007. "Saat ini, kami sudah menawarkan waralaba," ucapnya.

Lembaga bimbel yang berdiri sejak Desember 2004 ini sudah memiliki 14 cabang di Indonesia. Dalam tawaran waralaba ini, Smart English menetapkan biaya investasi sebesar Rp 60 juta.

Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapat fasilitas dan starter kit seharga Rp 40 juta, survei dan analisis lokasi Rp 5 juta dan pelatihan karyawan plus guru Rp 15 juta. "Seharusnya investasi ini bisa mencapai Rp 90 juta, tapi Rp 30 juta biaya franchise fee dikembalikan kepada mitra," jelas Bambang.

Dengan investasi Rp 60 juta itu, mitra perlu menyiapkan tambahan modal sekitar Rp 60 juta lagi untuk biaya sewa dan renovasi tempat. Termasuk juga untuk pengadaan alat-alat belajar, seperti meja dan kursi selama satu tahun pertama.

Bagi mitra diwajibkan mencari tempat strategis, seperti berada di dekat sekolah atau pemukiman masyarakat. Dengan tempat yang strategis, estimasi omzet mitra berkisar antara Rp 30 juta - Rp 50 juta per bulan. Dengan omzet itu, mitra bisa balik modal 1,5 tahun sejak beroperasi.

Dengan catatan, mitra memiliki minimal tiga ruang kelas. Mitra juga akan dikenakan biaya royalti fee sebesar 9% dari omzet per bulan.

Smart English menerima semua siswa mulai dari SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan umum. Setiap siswa yang baru masuk akan diberikan tes, dan hasilnya akan menentukan mereka harus masuk di level tertentu.

Untuk tes masuk ini setiap siswa dikenakan biaya sebesar Rp 20.000. Sementara biaya mengikuti kursus dipatok Rp 270.000-Rp 750.000 per siswa untuk 20 kali pertemuan. Siswa dijadwalkan tatap muka dua kali dalam seminggu dengan durasi waktu 1 jam - 1,5 jam. Selain itu, ada juga biaya buku pelajaran senilai Rp 50.000 per siswa.

Konsultan wirausaha, Khoerussalim Ikhsan memandang, bisnis bimbel Bahasa Inggris masih menjanjikan. Kendati demikian, franchisor harus bisa mengemas paket kemitraan yang menarik. Selain itu, harus ada garansi mengenai standar kualitas pengajarannya. "Smart English perlu menghadirkan tenaga pengajar berkualitas demi menaikkan brand agar bisa bersaing dengan pemain yang sudah eksis," jelasnya.

Smart English
Jl. Monumen Jogja Kembali (Monjali) No. 137
Yogyakarta
HP: 0856789950

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×