Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Havid Vebri
Demi menunjang penampilan, parfum tak pernah sepi peminat. Lantaran permintaannya tinggi, kini semakin banyak toko parfum bermunculan. Salah satunya adalah Luzi House, produk parfum asal Swiss.
Menurut Danang Bagus, Direktur Luzi House, produk wewangian ini sebenarnya sudah masuk pasar Indonesia sejak tahun 1991. "Melalui PT Multisari Indoprima (MI), produk Luzi diedarkan secara komersial sebagai essential pewangi ruangan, sabun, dan sejenisnya oleh beberapa industri ternama di Indonesia," kata dia.
Namun, baru tahun 2014 ini, Luzi AG mendirikan Luzi House, butik parfum pertama di Indonesia dan satu-satunya di dunia melalui PT Nuansa Citra Semerbak yang merupakan anak usaha MI.
Untuk mengembangkan usahanya, Luzi House langsung menawarkan kemitraan usaha. Luzi House menawarkan dua paket investasi senilai Rp 90 juta dan Rp 200 juta. Paket ini meliputi perlengkapan, produk, media pemasaran, modal kerja, tenaga kerja, hingga sewa lokasi untuk tiga bulan pertama.
"Konsepnya investor pasif, semua ditangani manajemen kami. Investor hanya menanti hasilnya," ujarnya. Soal sewa lokasi, manajemennya yang akan melakukan survei lokasi, dan mitra tak dikenakan biaya sewa. Namun, setelah tiga bulan, biaya ini masuk ke dalam arus kas. Pengambilan dan pelatihan karyawan juga ditangani Luzi House.
Kerjasama ini tak mengenakan biaya franchise maupun royalti. Perbedaan dua paket ini terletak pada ukuran booth. Untuk paket Rp 90 juta, ukuran booth hanya 2 meter (m) x 2 m. Sedangkan, paket Rp 250 juta memiliki ukuran booth 4 m x 5 m.
Omzet Rp 60 juta
Menurut Danang, gerai Luzi House ukuran 2 m x 2 m dapat menjual sekitar 15 unit–20 unit parfum per hari. "Ini total omzetnya Rp 1,5 juta–Rp 2 juta per hari," tambahnya.
Maka, dalam sebulan omzet yang didapat sekitar Rp 35 juta–Rp 60 juta, dengan laba laba bersih sekitar 25%–30%. Mitra usaha bisa balik modal dalam waktu setahun.
Kelebihan Luzi House adalah varian produknya yang banyak dan dapat dimodifikasi atau dicampur sesuai keinginan konsumen. "Kami punya 465 varian esensi yang berbeda. Sebanyak 100 varian merupakan best seller," ujarnya.
Merek ini sudah dipasarkan di 110 negara. Tak heran bila Luzi tersohor luas. Parfum ini dihargai mulai Rp 100.000–Rp 250.000 dengan ukuran 30 mililiter (ml)–100 ml. Pengamat waralaba Khoerussalim Ikhsan mengatakan, selama pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7% dan kelas menengah tetap tumbuh, prospek pasar parfum tetap ada.
Namun, tahun depan sudah memasuki pasar bebas sehingga persaingan ketat. Agar bisa laris, produk ini harus tepat sasaran, dan dijual di tempat-tempat eksklusif, seperti di mal Senayan City, atau gerai-gerai toko di mal.
Luzi House Jln. Iskandar Muda No. 31 D-E Arteri Pondok Indah, Jakarta, Indonesia Telp. 021-7268310
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News