Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir Desember tahun lalu, memberikan ruang gerak lebih leluasa bagi dunia usaha. Termasuk di sektor waralaba.
Levita G. Supit, Vice Chairwoman Permanent Committee Franchising, Licensing & Network Marketing Kadin Indonesia mengatakan, usai sebulan dicabutnya PPKM diharapkan sektor waralaba bisa naik setidaknya 5%.
"Sejak PPKM di cabut tentu berdampak baik bagi terhadap bisnis. Pelaku bisnis mulai terus berkembang dengan inovatif. Begitu juga bisnis waralaba semakin banyak di tawarkan dan dibuka oleh enterpreneur baru," kata Levita kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Baca Juga: Sejarah Kesuksesan Starbucks, dari Kedai Kecil Jadi Raksasa Franchise Minuman Dunia
Waralaba masih jadi incaran bisnis bagi masyarakat. Pasalnya, dengan waralaba masyarakat tidak harus mulai dari nol sebuah usaha.
Levita menyampaikan, waralaba sektor food and beverage (FnB) masih akan jadi favorit tahun ini. Seperti sebelumnya sektor kuliner memang kerap jadi primadona dalam bisnis waralaba.
"Bisnis FnB masih menjadi bisnis yang paling banyak diminati," imbuhnya.
Hal tersebut berkaca pada semakin banyaknya restoran hingga cafe baru yang dibuka. Levita menilai usaha kuliner yang baru buka juga masih mendapatkan respona yang positif dari konsumen. Selain FnB, sektor waralaba jasa dan ritel juga masih akan diminati.
Kendati sektor FnB masih akan jadi favorit tahun ini, Levita mengingatkan agar pelaku usaha tak berhenti melakukan inovasi. Kreativitas di bisnis ini akan menjadi kunci memajukan dan mengembangkan usahanya.
"Tentu inovasi dan kreatifitas diperlukan dalam memajukan dan mengembangkan bisnis. Serta membaca trend bisnis yang sedang berkembang," ujarnya.
Senada dengan Levita, konsultan usaha Erwin Halim juga menilai FnB masih menjadi sektor waralaba yang diminati tahun ini. Meski banyak diminati namun, usaha FnB belum akan kembali seperti sebelum pandemi.
Erwin menilai lantaran saat pandemi lalu banyak waralaba sektor ini yang terpaksa tutup dan saat ini daya beli juga belum maksimal seperti dulu.
"Paling favorit sudah pasti di F&B, hanya apakah sekarang sudah seperti sebelum pandemi? belum. Karena banyak yang tutup, dan daya beli belum maksimal. Padahal FnB ini paling cepat," kata Erwin.
Kendati demikian, bagi pewaralaba sektor kuliner saat ini harus lebih agresif memasarkan produknya.
Pasalnya meski baru saja akan bangkit, persaingan di sektor ini akan semakin berat. Hal ini dengan adanya potensi banyak pemain baru muncul.
"Semakin berat dalam pemasaran, maka penggunaan digital marketing khususnya sosial media harus lebih maksimal. Dan pemain baru banyak," kata Erwin.
Ia menambahkan, pencabutan PPKM tidak secara signifikan meningkatkan penjualan. Sebab, penjualan sebenarnya sudah bergerak secara perlahan sebelum PPKM dicabut.
Baca Juga: Berhasil Bertahan Saat Pandemi, Lima Warna Terus Menawarkan Konsep Waralaba Terbaru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News