kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Warna-warni sentra batik khas Jambi (1)


Jumat, 19 April 2013 / 11:23 WIB
ILUSTRASI. Open pit tambang timah milik PT Timah Tbk Pemali.foto/KONTAN/Anna Suci


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

Warna-warni beragam batik jambi terpampang di toko-toko sepanjang Jalan Sumantri Brojonegoro, Simpang Pulai, Jambi. Kawasan ini memang telah menjadi sentra penjualan yang khusus menjajakan batik khas Jambi.

Pada awalnya , sekitar tahun 2003, hanya ada satu dua toko yang memulai berjualan batik jambi. Namun sekarang di sepanjang jalan tersebut, dari arah Simpang Pulai hingga Simpang Kawat telah ada sekitar 20 toko yang khusus menjual batik Jambi.

Ciri khas batik jambi, diantaranya warna-warna cenderung cerah seperti kuning, oranye, dan hijau. Sementara motifnya, ada beberapa motif yang lazim seperti angso duo atau dua angsa yang merupakan legenda Jambi. Kemudian motif kapal sanggat dan durian pecah. Bedanya dengan batik jawa, lukisan motif-motif tersebut cenderung terpisah-pisah.

Dari jenis bahan kainnya, bisa dikatakan tidak berbeda.  "Batik jambi ada yang berbahan katun, semi sutra, sutra, serat nanas, dan tenun," ujar Maya,  pengelola Mirabella Batik Jambi.

Untuk kain batik jambi berbahan katun, harganya antara Rp 70.000 per dua meter. Sedangkan yang berbahan sutra harganya Rp 250.000 per dua meter. Untuk produk siap pakai, harganya lebih tinggi sekitar Rp 140.000-Rp 450.000 untuk baju batik jambi berbahan sutera.

Selain menjual batik khas Jambi, sejumlah toko di sentra ini juga menjual berbagai suvenir bernuansa Jambi. "Sebagai tambahan, kami juga menjual kaos-kaos non batik bernuansa Jambi," ujar Maya.

Sepuluh tahun berdiri, sentra ini sebenarnya diisi oleh pedagang yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia batik. Maya misalnya telah mengenal usaha batik sejak kecil. Toko Mirabella yang dikelola perempuan berusia 18 tahun ini adalah milik sang ayah yang telah membatik puluhan tahun. Di sentra itu Maya memiliki dua toko Mirabella.

Masing-masing toko biasanya mampu menjual rata-rata 20 helai pakaian atau kain tiap hari. Dengan penjualan tersebut Maya dalam sebulan bisa mengantongi omzet Rp 60 juta hingga Rp 80 juta.

Selain Maya, salah satu pedagang batik jambi di sentra tersebut adalah Rizki, pemilik toko Rizki Batik Jambi. "Keluarga kami telah produksi batik jambi sejak 1985," kata Rizki. Selain menjual produk buatan sendiri, Rizki juga memasok batik dari beberapa pengrajin  di kampungnya Tanjung Raden. Tanjung Raden adalah salah satu sentra produksi batik di Jambi.

Menurut Rizki, keberadaan sentra ini telah memudahkan masyarakat untuk membeli batik Tanjung Raden.  Kampung Tanjung Raden sendiri terletak sekitar 40 kilometer dari sentra tersebut. "Selain jauh, akses ke Tanjung Raden cukup susah," kata Rizki.

Berkat batik yang beberapa tahun ini naik daun dan dengan harga yang bersaing, sentra batik di Jambi ini kini sudah menjadi tujuan bagi masyarakat setempat dan juga wisatawan yang ingin membeli batik jambi.

Jika Anda tertarik, Anda cukup berkendara dari pusat kota Jambi ke arah Tugu Pers Jambi di Simpang Murai. Lokasi sentra itu tidak sampai 100 meter dari Tugu Pers tersebut. Sentra ini terhitung cukup nyaman karena toko-tokonya tertata rapi, bersih dengan tempat parkir luas. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×