kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Waste4Change Meraup Pendanaan dan Cuan Lewat Bisnis Sampah


Sabtu, 15 Oktober 2022 / 10:05 WIB
Waste4Change Meraup Pendanaan dan Cuan Lewat Bisnis Sampah


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis daur ulang  sampah semakin menggiurkan. Apalagi pemerintah juga sudah meluncurkan program Indonesia Bersih Sampah di 2025 sejak beberapa tahun lalu yang bertujuan untuk mengurangi limbah sampah.

Kondisi ini membuat modal ventura melirik perusahaan rintisan di bidang pengelolaan sampah. Salah satunya AC Ventures. Modal ventura ini memberikan pendanaan seri A senilai US 5 juta kepada Waste4Change. 

Selain AC Ventures, sejumah investor lain juga terlibat dalam pendanaan tersebut. Mereka adalah Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV dan Urban Gateway Fund.

"Perusahaan ini sudah mempunyai pasar yang sesuai dan memiliki potensi untuk berkembang di seluruh wilayah," kata Pandu Sjahrir Founding Partner AC Ventures, Jumat (14/10).

Mohamad Bijaksana Junerosano, Founder dan Chief Executive Officer  Waste4Change menjelaskan kebutuhan pengelolaan sampah saat ini sudah tumbuh pesat.

Baca Juga: Berkah melimpah dari kacamata limbah kayu

Berbeda saat dirinya pertama kali memulai usaha pengelolaan limbah sampah pada 2014 silam.  Ini berkat mulai berkembangnya pengetahuan masyarakat dan institusi terkait pengelolaan sampah yang baik. 

Waste4Change sendiri punya empat layanan dalam pengelolaan sampah. Mulai dari layanan pengumpulan sampah, kemudian daur ulang limbah sampah, hingga penelitian dan pendidikan terkait pengelolaan sampah.

Dari empat layanan tersebut,  perusahaan rintisan yang pertama kali eksis di Bekasi ini sudah menjangkau  21 kota di Indonesia. Diantaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, Medan dan lainnya. 

Manajemen Waste4Change

Sedangkan jumlah pengguna layanan Waste4Change sudah mencapai lebih dari 100 perusahaan dan institusi. Sementara jumlah klien dari segmen rumahtangga sudah lebih dari 3.500 rumah tangga. Dari jumlah pengguna tersebut, Waste4Change sanggup mengolah lebih dari 8.000 ton sampah per tahun.

Oleh Waste4Change, sampah-sampah yang telah dikumpulkan diolah kembali menjadi dua bagian produk olahan limbah sampah. Yakni untuk sampah organik menjadi pupuk dan sampah non organik, seperti limbah plastik menjadi produk daur ulang. 

Namun Junerosano tidak merinci jenis produk daur ulang non organik yang dihasilkan. Yang jelas, ia mengklaim sejak tahun 2017 sampai saat ini, pertumbuhan bisnis Waste4Change selalu positif.

Nah, dengan dana sudah di tangan, Junerosano bakal melakukan ekspansi bisnis lebih lanjut. Dana tersebut akan ia gunakan untuk memperluas jangkauan layanan Waste4Change di berbagai wilayah lain di Indonesia.

Ia juga berencana meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah Waste4Change hingga 100 ton per hari selama 18 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×