kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Yosep ingin jadi perancang busana sejak belia (2)


Selasa, 15 September 2015 / 12:31 WIB
Yosep ingin jadi perancang busana sejak belia (2)


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi

Menjadi perancang busana bagi Yosep Sinudarsono adalah cita-citanya sejak belia. Dia lantas menimba ilmu di sekolah mode serta memulai karir dari Semarang. Di usia 20 tahun, Yosep telah memiliki merek dan rumah busana.

Dunia rancang busana bagi Yosep Sinudarsono adalah pekerjaan yang memang sesuai dengan hasrat dan hobinya sejak belia. Sehingga dia pun mencoba merealisasikan impiannya lewat pendidikan desain yang dia tempuh di sekolah Esmod dan Sekolah Tata Busana Susan Budihardjo.

Pria kelahiran 2 Januari 1992 ini mulai merintis karier dengan membuat merek pakaian sendiri sesuai dengan namanya 'Yosep Sinudarsono' sejak tiga tahun lalu, saat dia masih tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Dia juga telah memiliki rumah busana di usia 20 tahun.

Sayap bisnisnya makin berkibar ketika dia bertemu dengan pengusaha Michelle Surjaputra. Desain busana pernikahan yang Yosep buat untuk teman Michelle menarik perhatian karena desain dan potongannya yang menawan.

Kerjasama bisnis pun terjalin sejak saat itu. Sejak tahun lalu, dia pun mulai pindah ke Jakarta untuk membesarkan brand lain bernama Lotuz yang merupakan pakaian ready to wear. Merek busananya sendiri yang menggunakan namanya digunakan untuk koleksi premium serta customized serta line busana pernikahan.   

Busana-busananya pun makin banyak dikenal oleh masyarakat luas serta para pecinta fesyen. Ini terbukti dari seringnya Yosep mengikuti peragaan busana international seperti di Hongkong, New York dan Paris. "Sejak merintis usaha memperkenalkan brand 'Yosep Sinudarsono', saya memulai mencari koneksi dan berusaha memperkenalkan garis rancangan saya kepada orang-orang dengan rajin mengikuti fesyen show," ucap Yosep.

Menjaga kualitas busana sesuai dengan standar yang dia buat dengan memperhatikan detail serta potongan yang rapi, Yosep mendapat pengakuan dari sejumlah selebritis luar negeri. Gaun rancangannya bisa dipamerkan di panggung acara Golden Globe 2015 lantaran dikenakan oleh Terri Seymour dan Malin Akerman.

Selain kualitasnya yang terus terjaga, dia juga fokus menggarap promosi dengan memiliki tim public relation dan marketing yang handal. Pria asal Semarang ini bercerita, awal rancangannya bisa dikenal artis luar negeri karena ia sempat dihubungi agensi public relation (PR) Brooklyn LA di Amerika Serikat setelah melihat karya Yosep lewat akun Instagramnya.

Dari situ, koneksi ke para fashion stylist artis Hollywood pun terbuka. Dia kini juga telah memiliki PR yang memasarkan produknya di AS. Yosep mengaku cara pemasaran melalui agensi PR di luar negeri ini cukup ampun dalam memperkenalkan hasil rancangannya lebih luas lagi.

Sejak gaun rancangannya santer terdengar digunakan di acara Golden Globe 2015, citranya sebagai perancang busana di dalam negeri makin meningkat. Yosep mendapat respon sangat positif dari konsumen di Indonesia setelah itu. Pemesanan gaun meningkat dan dan penjualan di offline store yang berada di Kebayoran Baru cukup meningkat.

Saat ini, gaun hasil desain Yosep tidak sedikit dipakai oleh para  sosialita dan juga artis-artis ibukota. Bahkan, saat ini, busana Lotuz sudah bisa didapatkan juga di department store di Central Park, butik Fashion First, serta sebuah butik di Singapura.     

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×