kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.045   -20,25   -0,29%
  • KOMPAS100 1.022   -2,15   -0,21%
  • LQ45 795   -1,03   -0,13%
  • ISSI 224   -0,62   -0,28%
  • IDX30 416   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 491   -2,15   -0,44%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 136   -0,37   -0,27%

Yosep wujudkan cita-cita jadi perancang busana (1)


Jumat, 11 September 2015 / 15:31 WIB
Yosep wujudkan cita-cita jadi perancang busana (1)


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi

Usia belia bukan penghalang bagi Yosep Sinudarsono mewujudkan impiannya menjadi perancang busana termahsyur. Di bawah bendera PT Michelindo, karya adibusana pria berusia 23 tahun itu diminati para pecinta fesyen di tanah air hingga selebiriti papan atas Hollywood, Amerika Serikat (AS).

Usia muda tak menjadi penghalang bagi Yosep Sinudarsono meraih cita-citanya. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Yosep sudah berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi perancang busana termashyur.

Di bawah bendera PT Michelindo, karya adibusana Yosep berlabel Lotuz telah menjadi pilihan para pecinta fesyen di kalangan sosialita dan selebriti di tanah air. Bahkan, rancangan busana pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tahun 1992 ini digemari selebriti Hollywood, Amerika Serikat (AS).

Rancangan busana Yosep pernah dipakai oleh Estelle, Marlin Akerman, hingga Terri Seymour, presenter Inggris dalam ajang bergengsi yaitu Golden Globe Awards 2015.

Di blantika mode Indonesia, nama Yosep terbilang pemain baru. Sebelumnya, ia hanya seorang desainer lokal di Semarang yang menggunakan brand dari namanya sendiri, Yosep Sinudarsono.

Namun, pada usia 20 tahun, Yosep sudah membuka butik sendiri di Semarang. Rancangan busananya dengan karakter feminim, detail rumit, dan bernafas oriental lewat permainan manik-manik, bordir dan renda, banyak diminati konsumen.  

Melihat karyanya diminati, Yosep memutuskan ‘hijrah’ ke Jakarta. "Sejak setahun lalu, saya pindah ke Jakarta dan merilis brand Lotus bersama partner saya," kata Yosep kepada KONTAN.

Sejak saat itu pula, bersama sahabatnya bernama Michelle Surjaputra, Yosep merilis busana berlabel Lotuz. Sedangkan untuk gaun couture, ia membesut lewat merek Yosep Sinudarsono.

Saat ini, dengan dibantu enam perajin, Yosep bisa memproduksi puluhan busana. Untuk busana ready to wear, Yosep membanderol harganya Rp 1,5 juta-Rp 4juta per helai. Untuk gaun couture dibanderol Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per helai.

Sayangnya, Yosep enggan membeberkan omzetnya. Dia berdalih, penjualan produknya tergantung pesanan. Bahkan, pelanggan bisa menentukan sendiri bujet busana yang ingin dipesannya. “Semua rancangan diaplikasikan dengan jahit tangan, bukan pakai mesin," imbuh Yosep.

Dalam memasarkan produknya, Yosep tidak melulu melalui offline store. Ia juga mempromosikan produknya di berbagai situs online. Selain itu, ia aktif mengikuti event pameran dan bekerjasama dengan agen public relation (PR).

Melalui agen PR itu, gerbang menuju go international terbuka bagi Yosep. Di awal 2015, ia dihubungi Brooklyn PR, perusahaan agensi di AS yang melihat sejumlah rancangan busana di akun instagramnya.

Ketika itu, Brooklyn PR sedang mencari talenta baru untuk showroom mereka. Jadilah koleksinya dipamerkan di Brooklyn PR yang mempunyai link para fashion stylist artis Hollywood.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×