kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk, belajar membatik di Palbatu, Tebet (3)


Sabtu, 15 September 2018 / 06:55 WIB
Yuk, belajar membatik di Palbatu, Tebet (3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sehari-hari, Rumah Batik di Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan selalu terlihat ramai.  Seperti saat KONTAN berkunjung ke sana, ada sekitar lima perajin yang masih membatik. Tiga diantaranya merupakan ibu-ibu yang setiap harinya mengerjakan kain batik di Rumah Batik. Sedangkan dua  lainnya adalah penyandang disabilitas yang sedang belajar membatik.

Sri Wahyuni, salah satu perajin batik sudah dua tahun bergabung di Rumah Batik Palbatu. Berawal dari rasa penasaran terhadap batik, ia pun berminat untuk belajar batik di sentra edukasi batik tersebut. "Awalnya karena minat sendiri aja, terus saya coba belajar di sini, lama-lama bisa juga. Dan sekarang sudah bisa bikin kain sendiri dan jadi pengajar di sini," tuturnya.

Sri mengatakan hasil dari membatik dan menjadi pengajar batik cukup untuk menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ia bilang, pengelola Rumah Batik menerapkan sistem bagi hasil kepada para perajin. Sekitar 30% dari harga jual diberikan pada para perajin di sana.

Selain itu, perajin juga bisa menitipkan kain batik hasil karyanya untuk dijual di gerai Rumah Batik. Sebab, perajin bisa membatik di mana saja. "Di sini fleksibel saja, kalau saya memang lebih suka mengerjakan di sini. Kalau di rumah nanti repot sama anak. Sedangkan ada juga ibu-ibu lain yang mengerjakan batiknya di rumah," ungkap Sri.

Sedangkan perajin yang merupakan penyandang disabilitas adalah program khusus yang dibuat oleh Rumah Batik Palbatu sejak tahun 2017. Budi Dwi Hariyanto atau yang akrab disapa Hari, founder sekaligus pengelola Rumah Batik Palbatu menjelaskan, para penyandang disabilitas bisa belajar batik dengan gratis. Sama seperti perajin lain, mereka juga bisa menjual hasil kainnya di gerai Rumah Batik Palbatu.

"Program itu sengaja kami buat karena keprihatinan kami terhadap penyandang disabilitas. Mereka sering diremehkan. Nah, lewat program belajar membatik ini, harapannya mereka bisa punya skill tambahan yang bisa dipakai untuk bertahan hidup," jelas Hari.

Ada sekitar 10 perajin dari penyandang disabilitas yang setiap harinya datang untuk belajar di Rumah Batik Palbatu. Jika mereka sudah lulus pelatihan, mereka bisa bergabung menjadi perajin di sana.

Hari menjelaskan para tamu yang datang ke Rumah Batik Palbatu sangat beragam dan berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan anak sekolah, mahasiswa, para ibu, karyawan perusahaan sampai turis asing. "Paling ramai tamu ya kalau hari Sabtu dan Minggu. Turis asing sering juga mampir sini untuk belajar batik, yang paling sering dari Korea, Jepang dan Eropa," kata Hari.

Ada juga perusahaan yang mengajak karyawannya untuk belajar membatik. Demikian juga mahasiswa dan anak sekolah.       

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×