Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan
CILACAP. Jamur tiram memiliki nilai ekonomi tinggi. Komoditas ini kerap dijadikan bahan baku masakan dan juga camilan. Di samping itu, cara pembudidayaannya pun mudah. Itu sebabnya makin banyak daerah-daerah yang mengembangkan komoditas ini. Salah satunya bertempat di Jalan Baruna Raya 1 RT04/14, Desa Tegalkamulyan, Cilacap Selatan. Di tempat ini terdapat sentra pembudidayaan jamur tiram putih sekaligus menjadi pusat katering olahan menu makanan vegetarian berbahan baku jamur.
Sentra pembudidayaan jamur tiram putih ini terbentuk dalam satu kelompok. Awalnya Rumdani, ketua kelompok usaha ini memulai budidaya jamur tiram putih sejak enam tahun silam. Awalnya dia membudidayakan jamur seorang diri dengan mengembangkan 500 media tanaman jamur.
Rumdani juga mempunyai usaha katering olahan jamur sejak 2008. Lantaran pesanan yang datang makin banyak, dia tidak bisa memenuhi seluruh permintaan yang datang. Dari situ, dia mendorong warga sekitar untuk ikut membudidayakan jamur putih. Berkat bantuan dari
PT Pertamina berupa peralatan, alat produksi, media tanam dan rumah untuk kembang biak jamur, sentra ini kian berkembang.
Daerah ini kini sudah cukup terkenal dengan sentra pembudidayaan dan produksi makanan olahan jamur di Cilacap. Tiap hari, para pembudidaya bisa mendapatkan sekitar 5 kilogram (kg) jamur dari ribuan media tanam yang dibudidayakan.
Setelah itu mereka langsung mengolah jamur hasil panen tersebut untuk dibuat aneka produk. Ada sekitar 40 jenis produk olahan jamur yang dihasilkan seperti keripik jamur, sate jamur, nuget, bakso, pempek, omelet, otak-otak, es krim, siomay, piza, pepes dan banyak lagi.
Produk-produk tersebut dijajakan dalam kemasan. Harga jualnya mulai dari
Rp 10.000 per bungkus sampai Rp 90.000 per kg untuk keripik jamur tiram.
Ningrum, salah satu produsen olahan jamur di sentra ini mengatakan, produk olahan jamur ini dipasarkan secara online. Selain itu banyak juga pesanan katering olahan jamur yang datang. Biasanya pesanan meningkat di musim nikah atau hajatan lainnya seperti sunatan.
Konsumen yang datang biasanya datang dari masyarakat sekitar Cilacap. Untuk menu katering, produk dijual per unit. Misalnya, pempek dijual Rp 1.000-Rp 2.000 per buah. "Rata-rata penghasilan yang didapat dari bagi hasil keuntungan sekitar Rp 1,5 juta per bulan dari produksi olahan jamur tersebut," ujar Ningrum.
Sementara Parjiyem, lebih fokus menjalankan budidaya jamur di sentra ini. Dia membudidayakan jamur siap budidaya yang diletakkan di media tanam di dalam botol. Sebagian jamur ini juga dijual kepada konsumen yang mencari jamur untuk dibudidayakan. Harga jual jamur siap budidaya dihargai Rp 1.400 per botol. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News