kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Zukri melepas karier demi menjadi pengusaha (2)


Selasa, 23 November 2010 / 14:07 WIB
Zukri melepas karier demi menjadi pengusaha (2)
ILUSTRASI. Wajib pajak sedang melakukan pelaporan pajak


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Perasaan terkungkung dan tak bebas mendorong Zukri untuk melepas kariernya sebagai manajer di sebuah perusahaan perkebunan. Ia kemudian membuka usaha jasa training management outbond. Pengalaman semasa kuliah menjadi modal utama.

Meraih sukses dalam mengelola dua usaha berbeda di tempat yang terpisah jarak dan lautan bukan hal yang mudah. Begitu pula dengan Zukri. Namun, berbekal tekad yang kuat untuk selalu bermanfaat bagi banyak orang, Zukri bekerja keras untuk meraih keberhasilan dalam berbisnis.

Kalau usahanya sukses, tentu akan lebih banyak orang yang merasakan manfaat dari bisnis yang dikembangkan Zukri. Contohnya, menciptakan lapangan pekerjaan termasuk bagi orang-orang di sekitar tempat usahanya.

Di pabrik pengolahan jahe instan khas Makassar yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Zukri mempekerjakan sekitar enam pegawai tetap dan empat pegawai honorer, yang sebagian berasal dari penduduk sekitar pabrik.

Sementara, bisnis training management outbound Zufri yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan mampu menyerap 20 pekerja. "Kebutuhan jumlah tenaga kerja tergantung dari berapa banyak peserta yang menjalani pelatihan," ujarnya.

Usaha jahe instan dan jasa outbond milik pria 35 tahun ini berawal dari ilmu dan pengalaman yang ia dapat sewaktu duduk di bangku kuliah. Zukri adalah lulusan Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kala menjadi mahasiswa, Zukri kerap meneliti tentang minuman tradisional Makassar dengan bahan baku jahe. Namun, waktu itu, belum terbersit di otaknya untuk menjadikan penelitiannya tersebut sebuah usaha.

Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana pertanian pada 2000, ia sempat bekerja di sejumlah perusahaan. Terakhir, ia menjadi manajer di sebuah perusahaan perkebunan organik di Makassar.

Tapi, Zukri merasa tidak menemukan kenyamanan dalam bekerja setelah dua tahun bekerja termasuk sebagai manajer. "Menjadi pegawai membuat pikiran saya terkungkung, tidak bebas," ungkapnya.

Oleh karena itu, Zukri memutuskan berhenti bekerja dan mulai memikirkan jalan untuk membuka usaha sendiri. Kala itu, yang terpikirkan di benaknya adalah, mendirikan jasa pelatihan manajemen berbasis alam. Sebab, ketika zaman kuliah, ia aktif dalam organisasi Search and Resque (SAR) di Makassar.

Ia kemudian membuat konsep pelatihan manajemen dengan bekal ilmu dan literatur yang dimilikinya. Tak sendiri, Zukri menggandeng sejumlah teman-temannya mendirikan usaha training management outbound pada 2004 di Kota Angin Mamiri.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×