kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fulus bisnis kebab masih saja lezat


Sabtu, 25 Januari 2020 / 10:00 WIB
Fulus bisnis kebab masih saja lezat


Reporter: Ratih Waseso, Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makanan kebab kini dikenal hampir semua orang. Camilan  dari bungkus tortila yang berisi potongan daging, sayuran berbalur saus dan mayones ini mudah dijumpai di beragam tempat, mulai di sekitar perumahan hingga pusat belanja. 

Tampaknya, ketenaran makanan khas Turki ini sudah bisa menyamai burger atau hotdog dari negeri Barat. Dan masyarakat pun sudah menyukai camilan tersebut sejak beberapa tahun lalu.
 
Apalagi perkembangan gerai camilan kebab tergolong pesat. Di sepanjang jalan, kita bisa menjumpai beberapa pedagang kebab. Hebatnya, antara satu gerai kebab dengan lain punya merek yang beda. 
 
Tapi ada juga di sepanjang jalan berjajar kebab dengan merek yang serupa. Situasi tersebut tidak terlepas dari ekspansi usaha yang dilakukan para pelaku bisnis kebab lewat kemitraan. Usaha kebab ini memang sempat booming beberapa tahun lalu. 
 
Lantas apakah saat ini usaha kebab masih lezzetli, ditengah makin maraknya gerai makanan kekinian? Untuk mengetahui lebih lanjut, review waralaba kali ini bakal memaparkan kondisi terkini dari kemitraan usaha gerai kebab. Berikut ulasannya.
 
Black Kebab
 
Ini adalah gerai kemitraan kebab milik FX Ricky Ferdian Sutrisno. Ia mulai menawarkan kemitraan Black Kebab sejak 2015. Saat diulas KONTAN tahun lalu, jumlah mitra yang bergabung dengan gerai kebab ini ada 52 mitra. Saat ini jumlahnya bertambah menjadi 75 mitra, atau ada tambahan lebih dari 20 mitra yang tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali dan Jakarta.
 
Salah satu hal yang membuat jumlah mitra bertambah adalah belum adanya kenaikan paket investasi. Sejauh ini, Black Kebab masih menawarkan beberapa paket kemitraan, antara lain paket online house. Yakni paket usaha di rumah yang bekerjasama dengan layanan digital seperti Gofood, Grabfood, Traveloka, Link, Dana dan Ovo dengan nilai Rp 20 juta.
 
Kemudian ada paket branding dengan nilai Rp 35 juta, lantas paket gerobak sebesar Rp 40 juta serta paket indoor sebesar Rp 80 juta.
 
Mitra yang bergabung bakal mendapat ragam fasilitas. Antara lain paket peralatan masak, satu unit gerai sesuai pilihan paket investasi, standar operasional prosedur (SOP), pelatihan karyawan, survei lokasi, masa kerja sama selama 5 tahun, paket promosi kebab gratis selama 5 hari, dan seragam karyawan. 
 
Saat beroperasi, setiap gerai Black Kebab punya beragam menu dengan tampilan warna kebab hitam sebagai ciri khas Black Kebab. Misalnya ada black kebab beef/chicken, black tuna, black sosis, black champion, black beef, black crispy fish, dan black burger. 
 
Lantas ada juga menu anyar sebagai langkah inovasi berupa triple cheese dengan tambahan mozarella, telur dan daging sapi atau ayam sebagai pilihannya. Semua menu tersebut dibanderol dengan harga Rp 14.000 per porsi hingga Rp 23.000 per porsi.
 
Sejauh ini, dirinya tidak menemui hambatan yang berarti dalam menjalankan bisnisnya. Kalaupun ada, persoalan adalah yang kerap dihadapi para pebisnis kemitraan lainnya, yakni keluar masuk karyawan. Dan memang amat sulit menemukan karyawan dan profesional dan loyal. "Keluar masuk karyawan bisa menghambat laju bisnis," tuturnya. 
 
Depo Kebab
 
Pelaku usaha lainnya adalah  Adityo Laksono asal Jakarta. Ia yang mendirikan Depo Kebab Group sejak Oktober 2013. Depo Kebab mulai menawarkan kemitraan sejak Desember 2013. Saat KONTAN mengulas, Januari 2019, Depo Kebab telah memiliki 150 gerai yang tersebar di di Jakarta, Garut, Palembang, Bandung, dan Sumedang.
 
Kini, kemitraan bisnis kebab besutan pria yang akrab disapa Adit itu berkembang pesat. Hanya selang satu tahun saja, Depo Kebab sudah menggandeng 268 mitra yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
 
Paket kemitraan reguler yang ditawarkan masih sama, yakni paket Rp 11 juta, paket Rp 15 juta dan paket Rp 35 juta. Uniknya setelah membayar modal paket diatas, mitra juga dengan bebas bisa menggunakan label sendiri serta tidak dikenakan biaya royalti. Sehingga keuntungan hanya milik mitra seutuhnya.
 
Ada lagi paket kemitraan khusus yakni master franchise dengan nilai Rp 50 juta yang masih ada. Dengan paket tersebut mitra akan mendapatkan tiga unit gerobak premium, peralatan dan perlengkapan usaha lengkap, promosi tingkat nasional, seragam, pelatihan karyawan dan free bahan baku. 
 
Mitra master franchise juga berhak menjadi distributor bahan baku kepada seluruh mitra reguler yang ada di dua kota dalam satu provinsi. "Jadi mitra yang jauh dengan pusat bisa lebih gampang memasok bahan baku ke distributor," jelasnya.
 
Adapun persoalan di bisnis ini rupanya sama dengan yang dialami Black Kebab, yakni persoalan keluar masuk karyawan yang kerap mengganggu laju bisnis dari Depo Kebab. Ini masih ditambah lagi dengan persoalan pasokan bahan baku, terutama yang ada di Kalimantan.
 
Meski sudah ada master franchise di wilayah tersebut, tapi harga bahan baku yang dijual cenderung mahal yang membuat harga kebab ikut-ikutan jadi terkerek. "Saat ini tengah kami pikirkan lagi ke depan seperti apa," katanya.
 
Meski begitu, dirinya tetap optimistis bisnis kebab masih menjanjikan. Ia sampai akhir tahun ini bisa ada tambahan 15 gerai lagi. Syaratnya, tetap memperhatikan layanan dan kepuasan konsumen. 
 
Indo Kebab 
 
Pemain lainnya adalah Vied Febriyanto lewat label Indo Kebab. Ia memulai usaha dari rumah produksi tortila dan daging giling pada 2004. Empat tahun kemudian barulah mendirikan Indo Kebab.
 
Melihat usahanya berjalan, mulai 2012, Indo Kebab menawarkan kemitraan usaha.  KONTAN pernah membahas usaha ini Agustus 2016, Indo Kebab memiliki 60 mitra aktif. Mitra tersebar di Yogyakarta, Surabaya, Bangka Belitung, Makasar, Samarinda.
 
Pada 2017, Indo Kebab berganti nama menjadi Kebab Sohib. Pergantian nama tersebut, menurut Windra Ramadhany, Manajer Operasional Kebab Sohib  bertujuan untuk lebih dikenal publik dan lebih kekinian. "Mitra Indo Kebab saat ini sudah memakai label mereka sendiri," katanya kepada KONTAN.
 
Saat ini, Kebab Sohib punya dua gerai pusat yang berlokasi di Surabaya. Adapun jumlah mitra yang bergabung cukup pesat. Tengok saja, mitra Kebab Sohib sudah mencapai 150 mitra yang berada di seluruh Indonesia.    
 
Salah satu hal yang membuat ekspansi Kebab Sohib lebih agresif ketimbang Indo Kebab adalah adanya perubahan paket investasi. Saat masih berlabel Indo Kebab, paket investasi ada delapan paket. Mulai dari paket ekonomi, bisnis, kedai, super, premium, karnival, elite, dan mobile.  Dengan nilai mulai dari Rp 15 juta sampai Rp 185 juta.
 
Di Kebab Sohib, paket investasi jadi lebih terjangkau dan ada tiga paket. Mulai dari Rp 3,95 juta, Rp 14 juta sampai Rp 17 juta. Semakin mahal paket, maka menu yang dijajakan semakin lengkap. Ada kebab, roti maryan hingga burger. 
 
Dengan keberadaan tiga menu tersebut ia harap bisa menjangkau konsumen. Dan penurunan daya beli masyarakat yang tengah terjadi bisa disiasati dengan memanfaatkan layanan pesan antar. "Sekitar 40% dari target penjualan bisa tercapai dari layanan digital tersebut," katanya.
 
Windra optimistis, jumlah mitra yang bergabung dengan Kebab Sohib bisa tambah 100 mitra di akhir 2020.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×