kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hawa menghitung fulus dari tamu rutin bulanan


Sabtu, 31 Agustus 2019 / 10:10 WIB
Hawa menghitung fulus dari tamu rutin bulanan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi digital kini sudah mulai merambah ke segala lini kehidupan. Tidak cuma untuk urusan bisnis dan perusahaan saja di ragam bidang, tapi juga membantu urusan yang sangat pribadi, terutama bagi kaum perempuan.

Inilah celah yang coba dimanfaatkan oleh aplikasi Hawa. Sesuai namanya, sudah pasti aplikasi ini ditujukan bagi para wanita.

Aplikasi ini menawarkan fitur dan layanan khusus yang hanya bisa dimanfaatkan oleh kaum perempuan saja. Yakni saat memastikan kapan datang bulan akan tiba. Sebab aplikasi Hawa sudah dilengkapi dengan kalender datang bulan, sehingga kaum hawa sudah bisa memproyeksi kapan datangnya tamu tak diundang itu datang secara tiba-tiba.

Baca Juga: Potensi wirausaha digital perempuan

Selain itu, fungsi kalender haid ini juga bisa mempersiapkan bagi kaum hawa yang ingin cepat-cepat punya momongan. Artinya bisa tahu kapan periode masa subur itu terjadi dan periode mana yang tidak subur.

Fitur dan layanan dari aplikasi Hawa yang sudah beroperasi sejak 2017 tujuannya untuk mengetahui siklus datang bulan. Kemudian mencatat penghitungan masa subur dan ovulasi. Perhitungan dan catatan tersebut berguna bagi perempuan yang punya rencana untuk hamil.

Supaya terjadi komunikasi dua arah, antara pengelola Hawa dengan pengguna, laiknya aplikasi yang lain, Hawa juga punya fitur forum sebagai sarana untuk curhat bagi pengguna mengenai ragam topik. Biasanya seputar kesehatan, keluarga hingga gaya hidup.

Nah, supaya ajang diskusi tersebut semakin berguna, Hawa sudah menggandeng sejumlah dokter sesuai keahlian yang siap menjawab terhadap pertanyaan seputar kesehatan, mulai dari soal kesuburan hingga kehamilan dan persoalan kesehatan lainnya. "Kami sudah bekerjasama dengan dua dokter umum dari rumah sakit  yang ada di Jakarta," kata Yenny Zhong, Chief Executive Officer, Hawa kepada  KONTAN, (25/8).

Dengan sarana tersebut, fitur yang kerap kali dipakai tak lain adalah kalender pencatatan siklus datang bulan. Tak heran bila hingga saat ini, pengguna Hawa sudah tembus lebih dari dua juta pengguna. Maklum, aplikasi ini selain bisa diunduh di Android juga melalui iOS.

Yenny menyebut hingga saat ini, layanan Hawa masih gratis supaya bisa menarik minat dari para pengguna.
Ke depannya, ada rencana untuk menerapkan sistem berbayar di Hawa, yakni dalam bentuk layanan premium. Tapi untuk saat ini ia belum bisa menentukan besaran nilainya.
Adapun pendapatan dari aplikasi Hawa, saat ini masih berasal dari iklan yang kerap ada di layanan aplikasi tersebut. "Saat ini kami belum mengambil keuntungan karena layanan masih gratis," imbuhnya.
Lantaran masih gratis itulah yang membuat Yenny makin optimistis aplikasi ini bisa menjaring lebih banyak lagi pengguna. Ia yakin jumlah pengguna Hawa sampai 2020 bisa tembus enam juta pengguna.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×