kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar potensi bisnis dari kemitraan Nyoiki Brownies Meleleh


Sabtu, 21 Maret 2020 / 14:00 WIB
Menakar potensi bisnis dari kemitraan Nyoiki Brownies Meleleh


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Brownies kini tak hanya disajikan dengan inovasi kukus atau panggang saja. Ada satu inovasi brownies yang menjadi perhatian di bisnis kuliner, yakni brownies dengan isian cokelat meleleh.

Brownies inilah yang menjadi usaha dari  pasangan suami istri Wawan Wibisono dan Farra Dibba Mutiarasari dengan label Nyoiki Brownies Meleleh yang meluncur sejak bulan Mei 2019 di Kediri Jawa Timur. Lantas pada November 2019, Nyoiki Brownies Meleleh mulai menawarkan kemitraan.

Kini sudah ada 30 gerai Nyoiki Brownies Meleleh yang tersebar di Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Jombang, Bekasi, Malang, Banyuwangi, dan Kertosono.  
Dari total gerai tersebut ada tujuh gerai milik pusat. "Alhamdulillah sekarang mitra bertambah terus dan sekarang satu outlet untuk satu Kecamatan supaya bisnisnya lancar," kata Wawan kepada KONTAN.

Baca Juga: Mencecap lelehan keuntungan dari kue balok

Ada empat paket kemitraan yang Nyoiki Brownies Meleleh tawarkan. Pertama paket platinum Rp 12,5 juta, kedua paket gold Rp 10 juta, ketiga paket silver Rp 7 juta dan paket biasa Rp 3,5 juta. 

Baca Juga: Cuan adonan roti masih mengembang

Dari keempat tawaran paket tersebut, mitra akan mendapatkan peralatan usaha lengkap, bahan baku adonan sesuai jenis paket, DVD dan dokumen pembuatan adonan, dan kemasan. 

Baca Juga: Mengiris lumer peluang Brownies Balok

Yang membedakan adalah ada yang tidak dapat booth  penjualan seperti di paket biasa dan ada yang mendapatkan booth gerobak untuk paket paling mahal serta booth protabale untuk paket yang ada di bawahnya.

Wawan mengklaim rata-rata satu gerai Nyoiki bisa meraup pendapatan 

Rp 600.000 per hari. Dengan margin usaha sekitar 50%, ia menghitung mitra bisa balik modal dua bulan saja, lantaran tidak ada royalti fee.

Saat beroperasi, mitra wajib membeli bahan baku ke pusat. Mulai dari tepung terigu, kemasan dan bahan baku lainnya.

Adapun menu brownies yang tersaji ada teh hijau, kacang, oreo, stroberi, tiramisu dan keju dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 22.000 per dus. Enaknya, mitra bisa berkreasi sendiri membuat menu brownies yang lain sesuai dengan selera dan pasar.

Dengan skema kemitraan tersebut, Wawan menargetkan mampu tambah 6 mitra lagi. Total sampai akhir tahun ini adalah ada 72 gerai baru Nyoiki Brownies Meleleh.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×