kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyantap laba dari geprekan Ayam Ngemper


Sabtu, 25 Januari 2020 / 13:50 WIB
Menyantap laba dari geprekan Ayam Ngemper


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Makanan berbasis ayam hingga kini memang tidak ada matinya. Salah satunya adalah ayam geprek. Ayam krispi berbalur sambal bawang ini sampai sekarang masih menjadi salah satu makanan favorit banyak kalangan, baik itu kalangan muda atau dewasa. 

Inilah yang membuat penjaja ayam geprek masih bertaburan di banyak tempat. Baik itu dalam bentuk gerobakan hingga rumah makan. Lokasinya pun tersebar, mulai dari di lingkungan perumahan hingga ke pusat belanja.

Melihat potensi bisnis yang masih menjanjikan tersebut, Michael Yo pun mencoba peruntungan di bisnis kuliner tersebut. Ia lantas mendirikan gerai ayam geprek dengan label Ayam Ngemper di bilangan Karawaci, Tangerang pada 2015. "Bisnis makanan ini sangat disukai masyarakat Indonesia, apalagi ditambah nasi dan sambal," tuturnya kepada KONTAN.

Baca Juga: Fulus ayam geprek semakin pedas

Insting bisnisnya pun berjalan. Seiring berjalannya waktu, jumlah gerai milik pribadi mulai bertambah. Dan hingga kini ada empat gerai yang masih tersebar di sekitar Karawaci.

Melihat hasil yang menjanjikan tersebut, ia pun berencana melakukan ekspansi bisnis lebih lanjut. Caranya adalah dengan menawarkan kemitraan usaha. Langkah ini mulai ia jalani sejak Juli 2019.

Baca Juga: Peluang usaha geprek ayam hingga kini masih menggiurkan

Sampai saat ini, jumlah gerai milik mitra yang bergabung dengannya sudah mencapai enam gerai. Lokasinya pun tersebar di beberapa titik di areal Jabodetabek.

Saat ini Michael menawarkan satu paket kemitraan Ayam Ngemper dengan nilai investasi sebesar Rp 49 juta. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan fasilitas yang meliputi booth portable, perlengkapan, peralatan masak, seragam, media promosi, kompor, bahan baku seperti tepung ayam dan kemasan untuk 100 porsi. 

Masa berlakunya kemitraan ini selama tiga tahun. Selain paket tersebut, mitra juga bakal dikenakan franchise fee sebesar Rp 25 juta selama periode tiga tahun kemitraan tersebut.

Untuk menjaga kualitas produk, Michael mewajibkan mitra memasok  bahan baku seperti sambal dan tepung dari pihak pusat. Tapi ia tidak menjelaskan untuk pasokan bahan baku ayam.

Saat beroperasi, Ayam Ngemper menyajikan aneka menu. Mulai dari ayam goreng, lele goreng, tahu, tempe dan lainya. Plus aneka sambal. Ada sambal matah, sambal terasi, sambal dadak dan lainnya. Harganya mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 20.000 per menu.

Dengan skema kemitraan itu, Michael menargetkan mitra bisa balik modal dalam waktu empat bulan sampai lima bulan saja. Asalkan bisa memenuhi target penjualan per hari minimal 75 porsi yang setara dengan Rp 2 juta per hari. "Keuntungan bersih nya bisa 30% per porsi.” terangnya. 

Michael menargetkan mitra yang bergabung bisa 100 mitra di akhir tahun ini.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×